Tol Lubuklinggau Bengkulu Masuk Prioritas Proyek Strategis Nasional, Pengerjaan Tahun 2024

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Tol Lubuklinggau Bengkulu kembali masuk prioritas proyek strategis nasional didasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 131 Tahun 2023 dan pengerjaan tahun 2024.

Kepala Dinas PUPR Kota Lubuklinggau, Achmat Asril Asri menyampaikan untuk update Jalan Tol Lubuklinggau Perpres sudah keluar No 131 tahun 2023.

"Dalam Perpres itu bahwa trase Lubuklinggau masuk dalam proyek strategis nasional," ungkapnya pada wartawan, Jumat (3/2/2023).

Dalam Perpres itu menjelaskan tahun ini sampai akhir 2024 mendatang baru akan diupayakan pengerjaan proyek tahap 1 dan tahap II.

"Sementara tahap III dan IV kemungkinan dilakukan era presiden baru. Dalam Perpres itu akan diupayakan tahap I dan II, pihak swasta untuk diikutsertakan," ujarnya.

Baca juga: PT Palembang Vonis Remaja Terdakwa Asusila Anak SMA di Lahat Jadi 2,5 Tahun, Pikir Untuk Kasasi

Namun, untuk exit tol nanti apakah ada review atau tidak, pihaknya belum tahu karena belum ada pembahasan, tapi pihaknya berharap tetap di Penlok awal.

Sejauh ini, upaya langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau telah menyurati ke kementerian pembiayaan infrastruktur, pihaknya tetap meminta tetap di trase awal dengan berbagai macam alasan.

"Banyak poin yang kita sampaikan harapannya tetap di trase yang sudah ditetapkan," ungkapnya.

Sebleumnya, pembangunan Jalan Tol Lubuklinggau Bengkulu sempat tak masuk prioritas pemerintah pusat.

Namun, Pemerintah Kota Lubuklinggau tetap optimis dan sudah menyiapkan rencana alternatif sehingga jarak tempuh ke Palembang tetap bisa lebih singkat. 

Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengaku, tetap optimis pembangunan tol ke depan masih melalui jalur Lubuklinggau.

"Kita tidak harus pesimis, kita masih optimis itu bisa (pembangunan jalan tol) dilewati di Kota Lubuklinggau," ungkapnya pada wartawan, Kamis (12/1/2023).

Dia menduga, tidak masuknya prioritas Tol Lubuklinggau sekarang mungkin pemerintah pusat mau menyelesaikan yang sudah berproses selama ini.

"Sementara Lubuklinggau ini belum berproses, bisa saja dilanjutkan pada Presiden selanjutnya, kalau tidak lanjut tanggung Prabumulih Indralaya sudah selesai, termasuk Bengkulu Taba Penanjung juga tanggung," ujarnya.

Dia menambahkan bila yang dibangun sekarang sudah terhubung tapi menuju Lubuklinggau tidak dilanjutkan, negara akan rugi besar.

"Jadi kemungkinan ini hanya berkaitan dengan anggaran saja," pungkasnya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel