Berita Muratara

Diterpa Isu Soal Rekrutmen PPS, Ketua KPU Muratara Agus Maryanto: Bukan Menikah Ngapain Ada Mahar

Ketua KPU Kabupaten Muratara, Agus Maryanto menegaskan isu yang beredar tersebut dipastikannya tidak benar karena mereka tak melakukan itu. 

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Ketua KPU Kabupaten Muratara, Agus Maryanto menanggapi soal isu tak sedap usai seleksi calon anggota PPS, Selasa (24/1/2023). 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah


TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), diterpa isu tak sedap usai seleksi calon anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pemilu 2024.

KPU Muratara telah menetapkan nama-nama hasil seleksi calon anggota PPS terpilih di 82 desa dan 7 kelurahan se-kabupaten ini. 

Usai pengumuman itu, mencuat berbagai isu tak sedap, mulai dari nama-nama calon PPS terpilih sudah bocor sebelum pengumuman, hingga ada tudingan mahar sejumlah uang untuk komisioner KPU agar lolos PPS.

Ketua KPU Kabupaten Muratara, Agus Maryanto menegaskan isu yang beredar tersebut dipastikannya tidak benar karena mereka tak melakukan itu. 

"Kalau dikatakan KPU ada mahar kita kan bukan menikah, ngapain ada mahar, tidak ada pernikahan di dalam proses rekrutmen badan ad hoc," ujar Agus Maryanto usai melantik 267 anggota PPS terpilih, Selasa (24/1/2023). 

Bila ada yang mengisukan soal mahar uang untuk lolos PPS, Agus mempersilakan mereka beropini, namun ditegaskannya secara fakta tidak ada. 

Agus mengatakan, KPU Muratara melakukan proses rekrutmen calon anggota PPS maupun PPK sebelumnya sesuai dengan aturan. 

"Silakan membuat isu, tetapi faktanya tidak ada di kita, kami tidak melakukan itu, kami berusaha merekrut PPS maupun PPK sesuai dengan aturan yang ada," katanya.

Isu lain soal nama-nama calon PPS terpilih sudah bocor sebelum pengumuman, Agus mengatakan tak ada seorang pun yang tahu tentang siapa saja yang lolos sebelum KPU mengadakan pleno.

Menurut dia, nama-nama calon anggota PPS terpilih yang sempat beredar di pesan WhatsApp sebelum pengumuman itu kemungkinan prediksi orang-orang yang ternyata benar. 

"Siapapun bisa memprediksi, karena hanya enam orang dalam satu desa kelurahan. Mungkin ada yang memprediksi nama-nama yang akan keluar ini, ini, ini, terus di-share kemana-mana. 

Kemudian pas pleno KPU ternyata nilainya memang memenuhi standar, memenuhi ketentuan, nah begitu keluar nama-nama itu kami dituduh tuh kan sudah bocor duluan, padahal kita belum pleno, masa sudah bocor," ujar Agus. 

Baca juga: Warga Ungkap Sejumlah Kejanggalan Seleksi PPS Pemilu 2024 di Muratara, KPU Buka Suara

Dia menyayangkan pihak yang membuat isu liar tersebut berasal dari kalangan jurnalis yang harusnya bertanggung jawab memberikan edukasi kepada masyarakat sesuai fungsi pers.

"Kita bersyukur beberapa di antara anggota PPS yang lolos ini banyak juga kawan-kawan jurnalis. Harapan kita mereka mengetahui langsung dari dalam, sehingga bila ada isu-isu hoaks di luar, maka teman-teman jurnalis yang menjadi anggota PPS ini bisa membantu memberikan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.

 

Baca Berita Lainnya di Grup Whatsapp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved