Berita Nasional

Pengacara Brigadir J Ungkap Fakta Tak Terungkap di Persidangan, Soal Peran Tukang Siomay dan Petasan

Beberapa hal yang tak terungkap dalam persidangan tersebut ialah peran tukang siomay dan tukang petasan pada saat kejadian tersebut.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Wartakotalive.com
Pengacara Brigadir J Ungkap Fakta Tak Terungkap di Persidangan, Soal Peran Tukang Siomay dan Petasan 

"Yaitu Romer dan Daden di luar rumah itu. Tapi di persidangan Daden dan Romer pura-pura tidak tahu. Padahal selain berperan mengamankan lokasi, mereka juga menggeledah Reza, adik Yosua setelahnya," kata Kamaruddin.

Kamaruddin mengatakan dalam sidang Ferdy Sambo juga berbohong karena mengatakan istrinya Putri Candrawathi tidak melihat.

"Tapi Ferdy Sambo dalam video itu saya lihat, dia datang dari dalam sendirian dulu, pasca penembakan," kata Kamaruddin.

Lalu menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo berbicara dengan ajudan dan ART di luar rumah yaknI Romer, Daden dan lainnya.

"Kemudian, gak lama baru keluarlah si PC. Pakai baju yang menurut ukuran dia seksi. Yaitu yang kelihatan pahanya. Memakai baju piyama yang kehijau-hijauan," kata Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin alasan Putri Candrawathi mengenakan pakaian itu, agar seakan-akan membuat nafsu Brigadir J sehingga ia dilecehkan seperti skenario yang disusun.

"Jadi yang mau saya katakan adalah PC ini bagian dari perencana atau otak daripada perencana. Perencanaan pembunuhan melenyapkan Yosua," kata Kamaruddin.

"Dan dia sudah melakoni mulai dari mengajak Yosua ke Magelang, kemudian memberi uang Rp5 juta dan dompet pedro, semua untuk mengelabui seolah-olah dia tidak terlibat, juga tanggal 3 dan 4 memotret Yosua sedang menyetrika," ujar Kamaruddin.

Juga termasuk menyuruh Ricky Rizal dan Bharada ke sekolah anaknya di Magelang.

"Di sini yang tidak tahu soal rencana adalah Bharada E. Karena Putri menelepon Bharada E, padahal selama ini Bharada E tidak pernah ditelepon Putri," katanya.

Sementara Bripka Ricky Rizal kata Kamaruddin jelas mengetahui rencana karena saat kembali ke rumah di Magelang justru melucuti senjata Brigadir Yosua, bukan pisau Kuat Maruf.

"Kemudian PC mengajak Ricky Rizal dan Kuat Maruf dari Magelang ke Saguling dan Duren Tiga," kata Kamaruddin.

"Termasuk katanya mau isoman di Duren Tiga, padahal untuk mengeksekusi Yosua. Kalau benar mau isoman, kenapa mbak Susi gak diajak. Ini kan janggal," kata Kamaruddin.

Untuk tukang somay yang dimaksud Kamaruddin di Duren Tiga, adalah orang yang berperan atau berpura-pura menjadi tukang somay untuk mengontrol situasi.

"Jadi berperan sebagai tukang somay. Kemudian ada yang berperan menyalakan petasan di lapangan," kata Kamaruddin.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved