Berita Nasional

Melihat 7 Strategi Ferdy Sambo Untuk Lolos Dari Hukuman Mati, Tuduh Brigadir J Hingga Pakai Kacamata

Atas kasusnya tersebut, Ferdy Sambo mendapatkan ancaman hukuman mati terkait pembunuhan ajudannya Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.

Editor: Slamet Teguh
Warta Kota/Yulianto
Melihat 7 Strategi Ferdy Sambo Untuk Lolos Dari Hukuman Mati, Tuduh Brigadir J Hingga Pakai Kacamata 

Sementara, Ferdy Sambo membantah kalau dirinya memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J. 

Ferdy Sambo mengaku memerintahkan Bharada E hanya untuk menghajar eks ajudan Ferdy Sambo tersebut bukan membunuh.

4. Strategi Viktiminisasi 

Strategi kedua adalah ironi viktiminisasi yang berarti mengubah pelabelan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di mata masyarakat dan hakim bahwa mereka bukanlah pelaku tetapi korban dalam kasus ini.

"Sehingga dia (Ferdy Sambo -red) katakan, 'Yang Mulia, andaikan saya ini dianggap bersalah karena melakukan pembunuhan berencana tapi pembunuhan berencana ini terjadi karena ada peristiwa pendahuluan (dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J di Magelang ke Putri)," jelasnya.

Reza mengatakan strategi di atas terus dilakukan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi selama persidangan.

Sebagaimana diketahui, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bersikukuh Brigadir Yosua melakukan perkosaan terhadap Putri di rumah pasangan suami istri tersebut di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Pengakuan yang belum diketahui kebenarannya ini membuat Sambo marah hingga menyusun strategi untuk membunuh Brigadir Yosua.

Baca juga: Kacamata Ferdy Sambo Ternyata Berguna Untuk Meringankan Hukuman, Psikologi Forensik Ungkap Fungsinya

Baca juga: Tahan Tangis, Ferdy Sambo Bicara Nasib Keempat Anaknya Usai Ditanya di Sidang : Saya Nggak Kuat

5. Sengaja Pakai Kaca Mata di Persidangan

Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti kaca mata yang digunakan terdakwa Ferdy Sambo sepanjang persidangan perkara tewasnya Brigadir J.

Menurut Reza Indragiri Amriel, Ferdy Sambo tidak konsisten memakai kacamata.

Menjelang sesi-sesi akhir persidangan, dia lebih rutin memakai kacamata.

"Sekian banyak studi menemukan efek kacamata yang dikenakan terdakwa di ruang sidang. Misalnya, dengan memakai kacamata, terdakwa terlihat lebih cerdas, " ujar Reza Indragiri Amriel, Rabu (11/1/2023).

Selain itu terdakwa juga tampak tidak intimidatif sehingga mengurangi kesan ia adalah sosok biadab.

Ujung-ujungnya, berkurang kemungkinan terdakwa divonis bersalah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved