Berita Palembang

Siswa MTs di Palembang Tewas Tertembak Senapan Angin, Peluru Tembus Mata Bersarang di Otak

Seorang siswa MTs di Palembang tewas tertembak senapan angin setelah sembilan hari menghadapi masa kritis dan jenazahnya telah dimakamnkan.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Seorang siswa MTs di Palembang tewas tertembak senapan angin. Iskandar orangtua korban memperlihatkan foto korban semasa hidup, Jumat (6/1/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang siswa MTs di Palembang tewas tertembak senapan angin setelah sembilan hari menghadapi masa kritis dan jenazahnya telah dimakamnkan Jumat (5/1/2023).

Korban diketahui bernama M Fahri Iskandar (14) terkena peluru di bagian mata dan bersarang di kepalanya.

Kejadian tersebut terjadi di Perumahan Griya Tanjung Wahid, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus.

Fahri hingga akhir hayatnya masih tercatat bersekolah di MTs Muhammadiyah 2 Palembang.

Iskandar (43) ayah korban mengatakan peristiwa itu terjadi pada tanggal 28 Desember 2022 lalu sekitar pukul 17:30 WIB.

Bermula ketika anaknya bermain bersama teman-temannya di sebuah lapangan voli tidak jauh dari rumahnya.

"Jadi anak saya itu waktu itu main sama teman-temannya kemudian tak tahu kenapa kena peluru. Saya dikasih tahu warga ketika baru pulang kerja di rumah, langsung saya datang ke lapangan untuk bopong anak saya, " ujar Iskandar saat dijumpai di rumah duka di Blok R6 Griya Tanjung Wahid, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Cerita Warga Selamatkan Gadis Muda Dianiaya Ayah Kandung di Lubuklinggau, Dikira Perampokan

Saat tertembak korban terjatuh ke arah belakang, dengan peluru yang masuk ke mata kanan hingga menembus otaknya.

Tak lama kemudian Iskandar langsung membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin untuk dirawat intensif.

Namun semenjak masuk rumah sakit pada 28 Desember 2022 sampai tanggal 5 Januari 2023, Fahri tak kunjung sadar dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07:00 WIB pagi, karena pecah pembuluh darah.

"Kata dokter pecah pembuluh darah karena peluru yang tembus dari mata kanan dan bersarang di dalam otak. Rencana mau dioperasi tapi tak kunjung sadar sampai meninggal hari Kamis jam 7 pagi, " ungkapnya.

Pelaku penembak tak lain adalah warga komplek sendiri yang dia kenal yang bekerja sehari-hari sebagai buruh bangunan.

Setelah kejadian, pelaku langsung dijemput Polsek Gandus untuk diamankan dan diproses.

Saat ditanyai, pelaku yang bernama Febriansyah mengaku peluru tak sengaja tertembak ke arah korban, karena ia sedang menembak burung.

"Ngakunya ya nembak burung mas, sampai sekarang belum ada itikad dari keluarga pelaku, " ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved