Berita Nasional

Anak Durhaka Racuni Keluarga di Magelang Sempat Bohongi Polisi, Ngaku Karyawan Ternyata Pengangguran

Dhio (22) anak durhaka yang tega membunuh ayah, ibu dan kakak perempuanya di Magelang ternyata sempat berbohong pada polisi

Kolase Twitter/Tribunnews.com
Dhio Daffa Syahdilla Bunuh Keluarga di Magelang dengan cara diracun, ternyata sempat berusaha bohongi polisi 

"Zat kimia atau arsenik tersebut digunakan untuk percobaan pembunuhan yang dilakukan pada hari Rabu kemarin. Yang dicampurkan dalam minuman es dawet," tuturnya.

Tersangka Membeli Sianida dan arsenik dalam Waktu yang Berbeda

Buntut dari pengembangan kasus ini, Plt AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, tersangka ternyata membeli zat Sianida dan arsenik dalam waktu yang berbeda.

Kedua zat beracun itu dibeli oleh tersangka dengan cara online.

Baca juga: Sikap Tak Biasa Briptu Lasminto Sebelum Berangkat Diungkap Sahabat, Korban Helikopter Jatuh di Babel

"Jadi tenyata hasil penyelidikan kami dengan bukti-bukti yg ada,kami cek kemarin yang bersangkutan membeli dua zat kimia. Semuanya belanja dengan online, pembeliannya berbeda-beda dalam kurun waktu yang rentannya tidak terlalu lama. Yang pertama dibeli arsenik," ujarnya.

Sementara itu, dia melanjutkan, ukuran zat beracun yang dibeli tersangka pun berbeda. Untuk golongan sianida sebanyak 100 gram sedangkan golongan arsenik sebanyak 10 gram.

"Satu adalah golongan sianida sebanyak 100 gram, yang kedua adalah arsenik sejumlah 10 gram. Arseniknya sendiri itu masing-masing belinya dua barang , dan masing-masing barang itu ukurannya 5 gram. Itu (arsenik) yang digunakan pada hari Rabu untuk percobaan pembunuhan pertama,"tambahnya.

Ia menerangkan, dari percobaan pertama tadi menggunakan zat arsenik ternyata dosisnya terlalu sedikit. Sehingga, korban tidak sampai meninggal dunia.

"Karena dosisnya terlalu sedikit jadi tidak berpengaruh sampai menyebabkan korban meninggal dunia. Sehingga, yang bersangkutan mencoba mengulangi dengan menggunakan sianida,"ungkapnya.

Sementara itu disinggung berapa sisa zat Sianida, dan arsenik yang dipakai tersangka untuk menghabisi korbannya.

Dia menjawab, untuk arsenik sebanyak 10 gram yang dicampurkan ke dalam es dawet sudah habis.

"Sedangkan, sisa zat sianida sudah kami kirim ke labfor masih diperiksa," urainya.

Penulis : Wartawan Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

Artikel ini telah tayang di Tribun Jogja

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved