Berita Nasional
Mayat Diberi Susu Hingga Rambut Disisir, Sederet Perilaku Tak Wajar Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Polisi mengungkap perilaku tak wajar satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang tewas misteius di rumahnya.
Hengki menerangkan kedua saksi itu meminta untuk dipertemukan langsung dengan Margaretha yang disebut Budiyanto sedang tertidur di dalam kamar.
"Diantar masuk ke dalam kamar begitu pintu kamar dibuka menyeruak bau lebih busuk lagi. Dian (anak Margaretha) bilang si ibu sedang tidur dan minta lampu jangan dihidupkan karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata Dian," ucapnya.
Selanjutnya, tanpa sepengetahuan sang anak, pegawai koperasi ini menghidupkan lampu flash handphone.
Seketika, saksi kaget dan menyatakan bahwa Margaretha sudah meninggal dunia.
"Yang bersangkutan langsung teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah jadi mayat," jelasnya.
Berdasarkan keterangan saksi ini, kata Hengki, pihaknya menarik kesimpulan bahwa ada satu korban yang sudah meninggal pada bulan Mei.
"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Hengki.
Sudah Jadi Mumi
Motif satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri, polisi sampai dibuat kebingungan mengungkap kasus tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengabarkan, dua dari empat orang dalam satu keluarga yang tewas 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat, sudah termumifikasi.
Mumifikasi adalah perubahan yang terjadi pada mayat, karena penguapan cairan jaringan.
Hal ini membuat proses pembusukan oleh bakteri yang terdapat dalam saluran pernapasan dan pencernaan terlambat.
Selanjutnya, ini menyebabkan tubuh menjadi kering dan susut, kulit berwarna kehitam-hitaman, keras, dan kaku.
Hal itu menjadi salah satu kendala utama dalam mengungkap penyebab meninggalnya mereka di dalam rumah Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kalideres.
Tim ahli pun mengalami kesulitan meneliti kedua jenazah tersebut yang diketahui adalah Rudiyanto Gunawan dan Renny Margaretha.