Berita Nasional

Mayat Diberi Susu Hingga Rambut Disisir, Sederet Perilaku Tak Wajar Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Polisi mengungkap perilaku tak wajar satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang tewas misteius di rumahnya.

Istimewa
Polisi menemukan sejumlah kejanggalan terkait kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Polisi mengungkap perilaku tak wajar satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang tewas misteius di rumahnya.

Diantara kejanggalan tersebut yakni penghuni rumah sengaja membiarkan mayat Renny Margaretha (69) tak dikubur meski sudah berbulan-bulan meninggal.

Bahkan rambut Renny Margaretha masih disisir serta diberi susu oleh anaknya, Dian meski sudah tak bernyawa.  

Baca juga: Teriakan Pegawai Koperasi Ungkap Kematian Sang Ibu di Keluarga Tewas Kalideres, Sudah Sejak Mei

Perilaku tak wajar itu tentu mengundang tanda tanya banyak pihak termasuk polisi yang melakukan penyelidikan.

Fakta tersebut berhasil terungkap setelah polisi mendapat keterangan petugas koperasi yang mendatangi rumah keluarga Renny Marghareta untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.

Diketahui, Renny Margaretha merupakan istri dari Rudiyanto Gunawan (70), dan ibu dari anak mereka bernama Dian (42).

Satu orang lainnya yang menjadi korban tewas yaitu adik dari Rudiyanto bernama Budianto (69).

Polisi mengatakan Renny Margaretha diyakini sudah meninggal sejak Mei 2022 atau enam bulan sebelum keempat mayat ditemukan warga pada 10 November 2022.

Ini berarti Dian dan Budiyanto yang kerap disaksikan oleh warga masih beraktivitas pada periode 2-3 bulan sebelum ditemukan tewas, sempat hidup bersama mayat dari ibu dan saudara mereka.

Dua jenazah itu diperlakukan seperti manusia yang masih hidup.

Dian yang saat itu masih hidup bahkan masih memberikan susu hingga menyisiri rambut ibunya bernama Reni Margaretha meski sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Hariyadi, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022) malam, mengatakan hal itu diperoleh polisi dari keterangan petugas koperasi yang datang ke rumahnya untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.

Setelah melihat kondisi Margaretha yang tewas dan sudah membengkak, saksi menyampaikan kepada Dian.

Namun, Dian membantah keterangan saksi dan menyatakan jika ibunya itu masih hidup.

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambl disisir dan rambutnya rontok semua," kata Kombes Hengki Haryadi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved