Berita Prabumulih

Datangi Kantor Walikota Prabumulih Jumat Subuh, Ini Tujuan Puluhan Warga Payuputat

Puluhan Warga kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih mendatangi Rumah Dinas Walikota Prabumulih Jumat subuh (18/11/2022)

Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Puluhan warga Payuputat menunggu di depan gerbang rumah dinas Walikota Prabumulih sejak subuh, Jumat (18/11/2022) 

Laporan wartawan Tribun Sumsel Edison Bastari


TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Puluhan masyarakat kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih, menyambangi kediaman Rumah Dinas Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM sejak subuh, Jumat (18/11/2022).

Puluhan warga tersebut datang untuk meminta saran dan petunjuk walikota Prabumulih permohonan izin pemakaian jalan lintas Gunung Kemala - Payuputat sepanjang 8 kilometer untuk dipakai mobilisasi angkutan Batubara. Dengan perjanjian pihak perusahaan batubara terkait sanggup dan siap memenuhi permintaan masyarakat.

Kedatangan puluhan warga sejak subuh itu diterima langsung oleh Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM.

"Jadi kami ke rumah pak Walikota, saya diminta masyarakat kelurahan Payuputat menyampaikan permohonan perusahaan kepada warga untuk memakai jalan lintas Gunung Kemala Payuputat untuk mobilisasi batubara, makanya penting bagi kami meminta petunjuk Walikota," ungkap Azhari salah satu warga didampingi Ahmadi Yunata kepada wartawan.

Azhari mengatakan dari pertemuan itu, walikota Prabumulih mengatakan dirinya belum pernah mengizinkan hal itu disebabkan tidak mau seperti daerah lain yang hanya dilewati namun transportir hanya memberi janji palsu untuk bertanggungjawab.

"Kita juga tidak mau hal itu terjadi, namun perusahaan siap membuat kesepakatan. Apalagi banyak warga berpandangan mungkin ada bagian positif terkait peningkatan ekonomi masyarakat makanya dari itu masyarakat mengharapkan ada solusi dari Walikota bagaimana hal ini bisa berjalan dan masyarakat terbantu," tuturnya

Azhari mengakui untuk pembangunan yang selama ini diberikan pemerintah kota Prabumulih telah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat namun diharap dengan kehadiran perusahaan tersebut dapat lebih mensejahterakan masyarakat.

Ditanya jika mobilitas batubara berjalan apa yang akan diberikan perusahaan untuk masyarakat, Azhari mengakui perusahan siap berkolaborasi dengan pemerintah membangun jalan-jalan setapak, jalan menuju perkebunan. 

"Selain itu, peningkatan ekonomi, di bidang pendidikan pihak perusahaan akan membantu transportasi gratis untuk anak sekolah dan siap bersama pemerintah membangun kelurahan Payuputat," bebernya.

Disinggung apakah seluruh warga Payuputat mendukung dengan adanya mobilisasi batubara karena khawatir menjadi gejolak masyarakat kedepan, Azhari menjelaskan jika pro kontra pasti ada namun sebagian besar sudah tau visi misi dan rencana perusahaan tersebut. 

"Biasanya pro kontra terjadi jika tidak tau visi misi dan tidak ada timbal balik perusahaan ke masyarakat, apalagi katanya jika jalan yang dilintasi rusak akan diperbaiki perusahaan, kami kira semua akan setuju," jelasnya.

Baca juga: Minibus Ditabrak Kereta Api di Prabumulih, Ini Kondisi Empat Warga Palembang Satu Keluarga

Hal yang sama disampaikan Ahmadi Yunata, warga lainnya yang mengaku pihaknya berharap restu dan petunjuk dari Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM agar tidak salah langkah memberikan izin perusahaan melintas jalan Payuputat.

"Kami berharap pak walikota memberikan izin apalagi tujuannya baik dan perusahaan siap memberikan kompensasi sesuai yang diminta oleh masyarakat kelurahan Payuputat," bebernya berharap di masa akhir jabatan Walikota bisa memberikan kenangan ke masyarakat Kelurahan Payuputat.

Sayangnya Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM belum bisa dimintai tanggapan terkait keinginan masyarakat Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih itu.

Untuk diketahui, Pemerintah kota Prabumulih sendiri melarang adanya penambangan batubara di kota Prabumulih dalam artian mengeruk batubara di tanah Prabumulih.

Sementara yang warga Payuputat meminta izin hanya mobilisasi atau truk batubara dari Gunung Raja Muaraenim (tak jauh dari Payuputat) diizinkan melintas di Jalan Payuputat menuju Pali dan bukan membuka tambang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved