Berita Muratara

Tambang Ilegal di Muratara Masih Ada Bikin Sungai Makin Keruh, Kapolres: Kita Hantam Sistemnya

Dua sungai besar tersebut keruh pekat diduga akibat aktivitas tambang emas ilegal yang disebut-sebut masih terus ada di kawasan aliran sungai Tiku.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra turun langsung ke lokasi PETI di kawasan aliran sungai Tiku, Kecamatan Karang Jaya, pada pertengahan Juni 2022 lalu. 

Sebelumnya, Bupati Muratara, Devi Suhartoni mengatakan akan terus berupaya mencari solusi dalam mengatasi permasalahan air sungai keruh.

Dia mengakui hingga saat ini masalah tersebut belum teratasi dengan baik, karena aktivitas tambang emas liar masih marak.

"Kita terus mencari solusi, duduk bersama pihak kepolisian, DPRD dan lainnya membahas masalah ini, kita juga kasihan dengan masyarakat yang menggunakan air sungai itu, kita mikir itu," ujarnya. 

Kata Devi, dirinya sudah berulang kali menyampaikan kepada masyarakat dalam berbagai kesempatan agar memikirkan kondisi sungai, serta tidak mengganggu dan merugikan orang banyak. 

Satu sisi ada masyarakat memprotesnya karena melarang warganya mencari makan dengan cara menambang emas liar. 

Baca juga: Prediksi Juara Piala Dunia 2022, Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra Jagokan Argentina

Namun di sisi lain, tambah Devi, dirinya juga diprotes oleh masyarakat terutama yang tinggal di bantaran sungai karena merasakan dampak air sungai keruh.

"Ada yang bilang saya melarang orang cari makan, tapi mereka mengotori sungai, air sungai keruh, nah orang yang manfaatin air sungai marah juga sama saya," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved