Berita Nasional
Polisi Temukan Petunjuk Baru Kasus Satu Keluarga Tewas di Jakbar, Kriminolog Ungkap 2 Teori Kematian
Kasus kematian satu keluarga yang ditemukan didalam rumah di Jakarta Barat hingga kini masih menjadi perhatian publik.
Menurutnya, warga sekitar pun juga mengetahui perihal harta yang dimiliki satu keluarga tersebut.
Sementara itu, Asiung juga kerap beberapa kali melihat RM (66) yang merupakan istri sekaligus korban tewas bersama DF (42) anaknya berbelanja keperluan dapur.
"Punya mobil dan motor yang kadang kadang sebelum kejadian suka ke pasar ibu dan anak ini," ucapnya.
Baca juga: Isu Suara Bayi di Rumah Keluarga Tewas di Kalideres Terkuak, Temukan 3 Kejanggalan Lain
Baca juga: Tangis Janati Pecah Depan Jasad Suami, Korban Tewas Tertimpa Bangunan Runtuh Tinggalkan Istri 3 Anak
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala turut menanggapi adanya temuan jenazah empat orang yang merupakan satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) kemarin.
Adrianus pun mengungkap dua teori terkait kematian empat orang di Kalideres yang diduga meninggal karena kelaparan tersebut.
Teori yang pertama menurut Adrianus adalah korban bisa saja meninggal bukan karena kelaparan tapi sengaja dilaparkan oleh seseorang.
Ada kemungkinan satu atau dua orang dari korban yang sengaja ditutup aksesnya untuk makan.
Hingga akhirnya korban harus meninggal dunia karena tidak bisa makan akibat penutupan akses ke makanan tersebut.
"Teori pertama adalah mereka bukan kelaparan, tapi dilaparkan. Artinya ada mungkin ada dua orang yang sengaja ditutup aksesnya untuk kemudian tidak makan hingga mati," kata Adrianus dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (14/11/2022).
Adrianus menambahkan, penutupan akses keluar rumah, ditutupnya jendela dan seluruh ventilasi yang ada di rumah membuat bau jenazah tidak tercium keluar.
Hal tersebut bisa saja sudah dipersiapkan oleh seseorang, sehingga untuk menyamarkan keberadaan jenazah di dalam rumah tersebut.
"Nah untuk itu maka untuk membuat bau tidak kemana-mana, sebelum yang ketiga-keempat mati, sehingga dipakailah itu tadi," imbuhnya.
Lebih lanjut Adrianus menyebutkan, teori yang kedua yakni adanya suatu keyakinan bersama terkait hidup setelah mati.
Atau bisa saja dari keempat anggota keluarga tersebut, terdapat satu dua orang yang tidak setuju.
Namun orang yang tidak setuju tersebut dipaksa untuk ikut mati bersama.