Warga Tertimpa Bangunan di Sukabangun 2
Tangis Janati Pecah Depan Jasad Suami, Korban Tewas Tertimpa Bangunan Runtuh Tinggalkan Istri 3 Anak
Tangis histeris Janati Amanah(32) pecah, lantaran mengetahui Epriyadi (38) suaminya tewas tertimpa runtuhan bangunan.
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tangis histeris Janati Amanah(32) pecah, lantaran mengetahui Epriyadi (38) suaminya tewas tertimpa runtuhan bangunan saat saat bekerja di sebuah rumah. Senin, (14/11/2022).
Mendengar kabar sang suami mengalami kecelakaan kerja dan dibawa ke rumah sakit, Janati langsung menuju ke lokasi ditemani oleh keluarga.
Tangisnya pecah serta sempat pingsan saat mengetahui keadaan suaminya sudah meninggal dunia.
Epriyadi tukang bangunan yang beralamat di Jalan PDAM, lorong Hiba I RT 070 RW 003, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang Sumatera Selatan.
Kepergian Epriyadi meninggalkan luka dalam bagi keluarganya. Ia meninggalkan satu istri, dan tiga orang anak.
Satu orang anak tersebut masih di bawah umur dan dua diantaranya masih usia balita.
Baca juga: Penampakan Kolam Retensi Tempat Kakak Adik di Gandus Tenggelam, Kedalaman Capai 5 Meter
Epriyadi meninggal dunia saat sedang bekerja merenovasi sebuah rumah di lantai dua. Namun nahas ia bersama dua rekannya tertimpa bangunan yang masih dalam garapan renovasi.
Meninggalnya Epriyadi lantaran tertimpa bangunan yang roboh dan menghantam dirinya.
"Mungkin karena adukan semennya kurang kokoh, jadi pada saat dibangun tembok itu roboh," ujar warga yang rumahnya yang menjadi tempat evakuasi korban, Berton Tampubolon saat di temui di lokasi.
Proses evakuasi yang di lakukan tim basarnas juga berlangsung dramatis dikarenakan dalam proses evakuasi, anggota harus memotong besi-besi dan juga bongkahan dinding bangunan.
"Untuk pemotongan besinya saja tadi hampir satu jam lebih dan untuk mengevakuasi korban dari runtuhan bangunan itu kurang lebih sampai dua jam," tutur Berton.
Rumah Berton menjadi lokasi evakuasi karena memiliki akses yang bisa langsung menuju tempat bangunan itu roboh.
Korban yang tertimpa bangunan itu terjepit dan berada tak jauh dari rooftop rumahnya.
Kondisi korban saat dievakuasi dalam keadaan terlungkup dan wajah korban mengalami lebam serta membiru karena pada bagian tubuh belakang korban tertimpa bangunan yang roboh itu.
Rumah Berton yang menjadi tempat evakuasi korban juga akan melakukan pembersihan material sisa bangunan yang jatuh di rooftopnya karena jika tidak, di takutkan sisa reruntuhan itu bisa jatuh ke bawah dan ditakutkan mengenai orang yang ada di sekitar sana.
