Berita Ogan Ilir

Takut Diamuk Massa, Orangtua Tersangka Pembunuhan Kakek Jamil Ogan Ilir Kabur dari Bedeng Kontrakan

Takut diamuk massa, orang tua tersangka pembunuhan kakek Jamil di Ogan Ilir memilih kabur dari bedeng kontrakan mereka.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Takut diamuk massa, orang tua tersangka pembunuhan kakek Jamil di Ogan Ilir memilih kabur dari bedeng kontrakan mereka. Terlihat bedeng tempat tinggal mereka yang kosong, Rabu (9/11/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Takut diamuk massa, orang tua tersangka pembunuhan kakek Jamil di Ogan Ilir memilih kabur dari bedeng kontrakan mereka. 

Kasus pembunuhan Ogan Ilir yang menewaskan kakek Jamil lansia berusia 71 tahun tersebut memang memberi dampak tidak hanya tersangka tetapi juga keluarganya.

Seperti diketahui, tersangka berjumlah tiga orang yakni Agus (28 tahun), Rizky (20 tahun) dan RR (16 tahun) yang membunuh korban bernama Jamil (71 tahun) pada Minggu (30/10/2022).

Setelah ketiganya ditangkap, para orang tua tersangka pergi dari kediaman mereka di Bedeng Handara, Desa Sentul, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir.

Menurut tetangga, keluarga tersangka takut diteror keluarga korban asal Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Payaraman.

"Keluarga tersangka takut diserbu warga Tanjung Lalang," kata Karnubi, seorang warga Bedeng Handara saat dijumpai TribunSumsel.com, Rabu (9/11/2022) siang.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Pelaku Perampokan Empat Lawang, Mobil Polisi Dirusak, 3 Pelaku Kabur

Menurut Karnubi, jarak antara Bedeng Handara dengan Desa Tanjung Lalang melalui jalan perkebunan tebu hanya sekitar 5 kilometer.

Keluarga para tersangka pun meninggalkan Bedeng Handara setelah anak mereka diciduk polisi pada Senin (31/10/2022) malam.

"Kalau informasinya yang saya dengar, keluarga tersangka pergi ke OKU Timur," ujar Karnubi.

Pria 60 tahun ini juga menunjukkan satu-persatu rumah para tersangka di Bedeng Handara.

Kedatangan wartawan ke bedeng disambut anjing yang menyalak, memecah suasana hening karena sebagian besar penghuni bedeng sedang tidak berada di rumah.

Menurut Karnubi, hampir seluruh penghuni Bedeng Handara bekerja sebagai buruh perkebunan, termasuk keluarga para tersangka.

Saat tiba di bedeng tempat tinggal tersangka RR, tampak berantakan dan porak-poranda.

Bangku, peralatan dagang, drum BBM di warung kediaman RR tampak berantakan, namun Karnubi tak tahu apa penyebabnya.

"Warung ini tempat orang tua RR berjualan dan biasanya selalu ramai. Setelah peristiwa pembunuhan, keluarga RR dan keluarga tersangka lainnya pergi, jadi sepi seperti ini," tutur Karnubi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved