Harga Karet Palembang
Harga Karet Palembang: Harga Karet Sumsel Hari Ini Turun Tipis, KKK 100 Persen Rp 20.390 per Kg
Harga karet Palembang, harga karet Sumsel hari ini, Selasa (4/10/2022) turun tipis dibanding harga kemarin awal pekan Senin (3/10/2022).
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet Palembang, harga karet Sumsel hari ini, Selasa (4/10/2022) turun tipis dibanding harga kemarin awal pekan Senin (3/10/2022).
Turunnya harga karet Palembang, harga karet Sumsel hari ini ini karena dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang tidak dibarengi turunnya harga karet.
Harga karet Palembang, harga karet Sumsel hari ini dibandrol Rp 20.390 per kg atau turun Rp 70 dibanding harga kemarin yang dibandrol Rp 20.460 per kg.
Harga karet hari ini turun karena harga jual karet naik dari harga kemarin 1,34 dollar per kg naik menjadi 1,35 dollar per kg hari ini.
Sementara itu nilai tukar rupiah hari ini juga melemah tipis yakni Rp15.217 per dollar dibanding nilai tukar rupiah Senin (3/10/2022) Rp 15.156 per dollar Amerika.
"Indikasi harga karet hari ini naik Rp 70 per kg dibandingkan indikasi karet Senin (3/10/2022) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sumsel, Achmad Mirza, Selasa (3/10/2022).
Baca juga: Harga Sawit Palembang: Harga Sawit Banyuasin Petani Plasma dan Swadaya Beda, Penjelasan Kadisbunak
Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen hari ini 29 September dibandrol Rp 20.020 per kg.
Turunnya harga KKK 100 persen juga diikuti turunnya harga karet kualitas lainnya mulai dari 40-90 persen.
Harga KKK 90 persen dibandrol Rp 18.351 per kg, KKK 80 persen dibandrol harga Rp 16.312 per kg.
Sedangkan untuk KKK 70 persen dibandrol Rp 14.273 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 12.234 per kg, KKK 50 persen diharga Rp10.195 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 8.156 per kg.
Menurut Mirza secara keseluruhan, ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional. Yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS. Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet.
Lalu, penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam, suplay dan demand karet di pasar karet internasional, perkembangan industri otomotif dan ban. Kemudian faktor cuaca dan hama penyakit.
Waktu Menyadap Karet yang Baik
Untuk mendapatkan hasil getah karet yang lebih maksimal, diimbau para petani mengetahui waktu menyadap karet yang baik.
Hasil getah karet yang lebih maksimal dengan kadar air yang rendah juga akan berpengaruh pada harga karet.
"Perbedaan waktu menyadap karet antara pagi, siang, dan sore hari, sedikit banyak akan mempengaruhi kuantitas getah yang dihasilkan," kata Kepala Bidang Penyuluhan Pengolahan dan Pemasaran Disbunnak OKI, Zulkarnain saat berbincang tentang harga karet Palembang beberapa waktu lalu.
Waktu yang baik untuk menyadap karet yaitu pagi hari sekitar pukul 05.00 - 06.00 waktu daerah masing-masing.
Dikarenakan turgor (dinding sel pohon karet) dalam tekanan yang tinggi.
"Semakin tinggi tekanan maka semakin banyak pula lateks (getah karet) yang dihasilkan. Jadi bagus pagi dibandingkan dengan waktu penyadapan saat siang ataupun sore hari," ujarnya.
Tips Pohon Karet Tidak Mudah Tumbang
Selain itu pengepul sekaligus pemilik kebun karet di Kecamatan Pendopo ini juga berbagi tips untuk menjaga agar pohon karet tidak mudah rebah atau tumbang.
Menurutnya salah satu masalah yang acap kali dihadapi pemilik kebun karet yakni adanya rayap pada bagian bawah pohon yang menyebabkan berkurangnya kekuatan akar pohon karet.
"Kalau tanah bagian bawah pohon karet dihinggapi rayap akarnya menjadi lemah lalu akar tersebut keluar dan menyebabkan pohon karet mudah rebah," jelasnya.
Ia juga menyarankan jika pada bagian bawah pohon karet sudah mulai dihinggapi rayap atau semut bisa diberikan racun anti semut bubuk untuk mengusirnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news