Berita Pemilu 2024
PDIP Marah Usai SBY Khawatir Pemilu 2024 Tidak Adil, Balas Ungkit Kecurangan di Pemilu 2009 dan Anas
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan justru hal semacam itu justru pernah terjadi pada era kepemimpinan SBY.
TRIBUNSUMSEL.COM - Ajang pemilihan presiden (Pilpres) baru bakal digelar pada tahun 2024 mendatang.
Namun nyatanya, sejumlah isu kecurangan kini sudah mulai didengungkan.
Hal itu bersamaan saat sejumlah tokoh politik di Indonesia mendeklarasikan diri untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Kini yang terbaru, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menjawab kekhawatiran Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang mengaku harus turun gunung karena mencium tanda-tanda Pemilu 2024 akan tidak adil dan tidak jujur.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan justru hal semacam itu justru pernah terjadi pada era kepemimpinan SBY.
"Mohon maaf Pak SBY tidak bijak, dalam catatan kualitas Pemilu, tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan yang terjadi dalam sejarah demokrasi," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/9/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.
Hasto meminta SBY untuk bertanggung jawab atas kecurangan yang terjadi karena saat itu merupakan periode kepemimpinannya.
Dia mengatakan bahwa pada era kepemimpinan SBY ditemukan manipulasi daftar pemilih tetap (DPT) yang bersifat masif.
"Salah satu buktinya ada di Pacitan," kata dia.
Selain itu, Hasto menyinggung saat SBY terpilih pada tahun 2004.
Saat itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum dijabat Anas Urbaningrum yang masuk Partai Demokrat setahun setelah Pemilu 2004 digelar.
"Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati yang harusnya menjadi wasit dalam Pemilu, ternyata kemudian direkrut menjadi pengurus teras Partai Demokrat," kata petinggi PDI-P ini.
Baca juga: Anies Baswedan Kini Bersuara Usai Ada Isu Sosok Misterius yang Hendak Menjegalnya Ikut Pilpres 2024
Baca juga: Kader Usung AHY Jadi Capres, SBY Akui Siap Turun Gunung: Pemilu 2024 Bisa Tak Jujur dan Tak Adil
Kekhawatiran SBY
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada tanda-tanda pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak jujur dan adil.
Hal itu disampaikan SBY dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.