Berita Nasional

Kader Usung AHY Jadi Capres, SBY Akui Siap Turun Gunung: Pemilu 2024 Bisa Tak Jujur dan Tak Adil

Kader Usung AHY Jadi Capres, SBY Akui Siap Turun Gunung: Pemilu 2024 Bisa Tak Jujur dan Tak Adil

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kader Usung AHY Jadi Capres, SBY Akui Siap Turun Gunung: Pemilu 2024 Bisa Tak Jujur dan Tak Adil 

TRIBUNSUMSEL.COM - Partai Demokrat telah mengelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).

Ada ribuan kader Partai Demokrat yang hadir apada acara tersebut.

Para pimpinan DPD dan DPC sudah satu suara mendukung Agus Harimurti Yudhoyono menjadi Capres 2024.

Sang ayah Agus Harimuti Yudhoyono yaitu Susilo Bambang Yudhyono (SBY) siap turun gunung menghadapi pemilu 2024.

"Para Kader mengapa saya harus turun gunung menghadapi pemilu 2024 mendatang," jelasnya, dilansir Youtube TV One, Sabtu (17/9/2022).

SBY mendengar akan ada tanda-tanda buruk.

"Saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda tanda, pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," ungkapnya.

"Konon akan diatur dalam pemilihan Presiden nanti, yang hanya diinginkan oleh mereka," jelasnya.

Alasan itulah SBY mau turun gunung atas kejadian tersebut.

"Dua pasangan Capres dan Cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka, informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan Capres Cawapresnya sendiri jahat bukan," ujarnya.

Sang Bapak Agus Harimuti Yudhoyono yaitu Susilo Bambang Yudhyono siap turun gunung menghadapi pemilu 2024, Sabtu(17/9/2022).
Sang Bapak Agus Harimuti Yudhoyono yaitu Susilo Bambang Yudhyono siap turun gunung menghadapi pemilu 2024, Sabtu(17/9/2022). (DOK TRIBUN SUMSEL)

Tindakan tersebut dinilai SBY bernilai batil.

"Pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka, Pemilu adalah Hak rakyat, hak untuk memilih dan hak dipilih," jelasnya.

'Dua kali melaksanakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan," katanya.

Demokrat Putuskan AHY Maju Capres, Sindir Soal BBM: BLT Produk SBY Dulu Ditentang Sekarang Ditiru

Pro kontra terjadi saat pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved