Berita Nasional
DPR RI Marah Besar, Sebut Panglima TNI dan KSAD Tak Akur, Singgung Isu Anak Dudung Tak Lolos Akmil
Hal tersebut tak lepas usai Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dikabarkan tengah tak akur.
Interupsi lainnya disampaikan oleh anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Helmy Faishal.
Helmy menjelaskan, ketidakhadiran Dudung demi menepis isu tidak harmonisnya hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Dudung.
"Kita itu ada informasi yang tidak enak bahwa ada hubungan yang kurang harmonis antara Panglima dengan KSAD. Saya kira ini harus kita clear-kan, mengingat kita ini membutuhkan persatuan menghadapi situasi politik yang kita semua ketahui ada masalah di Papua yang memerlukan kebersatuan kita," tutur Helmy.
Baca juga: Pejabat Negara Prediksi Calon Kuat Panglima TNI Baru Gantikan Andika Perkasa, Kenal Baik Presiden
Baca juga: Sosok Laksamana Yudo Margono, KSAL yang Disebut Berpeluang Jadi Panglima TNI Gantikan Andika Perkasa
Wamenhan dan Wakasad beri penjelasan
Mendengar interupsi-interupsi yang dilayangkan, Wamenhan M Herindra memberi penjelasan mengenai ketidakhadiran Prabowo.
Herindra mengatakan Prabowo dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyambut Presiden Filipina.
"Pak Menhan hari ini mendampingi Presiden di Istana Bogor dalam rangka menerima kunjungan resmi Presiden Filipina. Jadi beliau diundang Pak Presiden untuk mendampingi. Di situ nanti memang kebetulan akan membicarakan masalah Indonesia dengan Filipina. Sehingga beliau harus hadir mendampingi Presiden," jelas Herindra.
Sementara itu, Wakasad Mayjen TNI Agus Subiyanto mengatakan Jenderal Dudung sedang mengecek kesiapan personel yang akan bertugas ke Papua.
"Kita tahu bahwa kondisi di lapangan masih mungkin kompleks sehingga banyak yang harus disampaikan oleh Pak KSAD kepada prajurit. Kita lihat banyak hal yang menonjol yang dilakukan negatif oleh prajurit. Sehingga dengan keberadaan Pak KSAD di tengah-tengah prajurit akan berikan motivasi," ucap Agus.
Adapun rapat ini dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yugo Margono, dan KSAU Fadjar Prasetyo.
Meski Prabowo dan Dudung tak hadir, Komisi I tetap melanjutkan rapat tersebut.
Singgung pengganti Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa diketahui akan memasuki masa pensiunnya pada akhir tahun 2022 ini.
Sejumlah nama calon Panglima TNI pengganti Andika nantinya pun sudah mulai dibicarakan di publik.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi berpandangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan atensi lebih kepada Angkatan Laut dalam hal ini Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.