Berita Nasional
Sisi Lain Bharada E Tersangka Pembunuhan Birgadir J, Populer dengan Nama Icad di Sekolah, Pendiam
Jaquelien Dien, kepala sekolah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E mengaku terkejut mendengar kabar mantan siswanya menjadi tersangk
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
"Jadi Icad masuk ke SMA Negeri 10 Semester 2 Kelas 10. Semester 1 Icad sekolah di Bitung, jadi memang dia siswa pindahan, hingga lulus di SMAN 10 Manado," ujar Jaquelien.
Alasan Bharada Eliezer pindah lantaran sang paman kurang menghendaki Icad menempuh pendidikan di bidang pelayaran.
"Jadi pamannya ini ingin Icad masuk TNI atau Polri," katanya.
Keinginan itu pun terwujud Icad berhasil menjadi Polisi berpangkat Bharada.
Pengakuan Bharada E
Pengakuan Bharada E akhirnya menjawab teka teki luka di jari Brigadir J yang sempat disorot pihak keluarga.
Burhanuddin menegaskan tidak ada baku tembak antara kliennya dengan Brigadir J, di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Proyektil peluru di lokasi kejadian, kata Burhanuddin, hanya alibi dari atasan Bharada E untuk mengarang cerita.
Bharada E mengaku pistol Brigadir J, HS-9 buatan Kroasia diambil oleh atasannya.
Sang atasan lalu memakainya untuk menembak ke jari kanan korban dan tembok.
"Jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak jari kanan itu, bukan saling baku tembak," ungkap Burhanuddin saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).
Tembakan ke beberapa dinding rumah Irjen Ferdy Sambo dilakukan supaya ada kesan terjadi baku tembak di sana.
Bharada E menembak Brigadir J atas perintah atasannya, Ferdy Sambo.
Kata Burhanuddin, di bawah tekanan, kliennya mau tak mau menembak Brigadir J.
Setelah menembak, Bharada E langsung keluar rumah dinas dan tak mengetahui kejadian setelah itu.