Kepala BPN Palembang Ditangkap

Reaksi Ketua IPPAT Palembang Dengar Norman Subowo Kepala BPN Palembang Ditangkap Polisi

Ketua Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Palembang, Raden Muhammad Fauwaz Diradja menanggapi penangkapan Kepala BPN Palembang Ditangkap Polisi

DOKUMEN PRIBADI
Ketua Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Palembang, Raden Muhammad Fauwaz Diradja, S.H., M.Kn menanggapi penangkapan Kepala Kantor ATR/BPN Palembang, Norman Subowo 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kepala BPN Palembang, Norman Subowo ditangkap Polisi Polda Metro Jaya, Jumat (15/7/2022). 

Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran BPN Kota Palembang,  Feri Padli, saat dikonfirmasi tak menampik kabar tersebut. 

"Ya, kita sudah dapat info memang tadi malam jam 01.30 WIB. Cuma kita belum tau permasalahannya apa, ini mau kita cari tau informasi lebih lanjut," ujarnya, Jumat (15/7/2022). 

Meski demikian, Feri memastikan persoalan ini bukan terjadi di Palembang. 

Melainkan terjadi ketika Norman Subowo masih menjalankan tugas di kantor BPN Kabupaten Bekasi. 

"Saya dengar informasinya, kasus ini waktu beliau masih menjabat di Bekasi. Lokusnya bukan di Palembang," katanya. 

Sementara itu, Ketua Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Palembang, Raden Muhammad Fauwaz Diradja, S.H., M.Kn
mengaku tidak percaya orang dikenalnya sangat berhati-hati dalam menjalankan tugas justru kini terjerat kasus seperti ini. 

"Saya selaku ketua IPPAT sering bekerja sama dengan dia dan saya lihat dia orang yang mengikuti SOP. Bahkan hal-hal berbau negatif dia tidak mau, saya sering mendengar cerita dari dia. Makanya saya juga tidak menyangka dengar kabar ini," ujarnya, Jumat (15/7/2022). 

Fauwaz sendiri enggan berkomentar lebih jauh terkait kasus yang menjerat  Norman Subowo

Apalagi hingga saat ini belum ada keterangan secara rinci dari kepolisian terkait kronologi persolan tersebut. 

Hanya saja menurutnya, kasus mafia tanah yang menjerat seorang pegawai BPN bisa saja terjadi karena beberapa faktor diantaranya kelalaian. 

"Dari informasi yang saya dengar, kasus ini terjadi saat jabatannya masih sebagai Kasi (Kepala seksi). Mungkin ketika pada saat itu dia mempercayakan ke anak buahnya, kita tidak tahu juga. Pengakuan-pengakuan mereka seperti apa, kita juga belum tahu. Mungkin ada kelalaian-kelalaian dia. Tapi sejauh yang saya tahu ketika bekerja bersama, kelihatannya dia orang yang waspada terkait hal seperti itu," ujarnya. 

"Tapi itu hanya dugaan saya. Hal sebenarnya kita sama-sama belum tahu seperti apa. Karena jelas, pihak kepolisian yang lebih paham," katanya menambahkan. 

 

Polisi Tetapkan Tiga Tersangka 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved