Idul Fitri 2022

BMKG Sebut Hilal 1 Syawal 1443 H Berpotensi Terlihat pada 1 Mei 2022, Idul Fitri Jatuh Pada 2 Mei

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hilal (bulan) berpotensi terlihat, saat rukyat hilal dilakukan pada 1 Mei 2022.

Editor: Slamet Teguh
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
BMKG Sebut Hilal 1 Syawal 1443 H Berpotensi Terlihat pada 1 Mei 2022, Idul Fitri Jatuh Pada 2 Mei 

TRIBUNSUMSEL.COM - Umat muslim di Indonesia kini tengah menjalankan ibadah puasa.

Usai menjalankan ibadah puasa, umat muslim di Indonesia bakal merayakan hari raya Idul Fitri.

Penentuan awal bulan ramadan sempat berbeda antara pemerintah dan muhammadiyah.

Namun untuk penentuan 1 syawal pemerintah dan muhammadiyah berpotensi sama.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hilal (bulan) berpotensi terlihat, saat rukyat hilal dilakukan pada 1 Mei 2022.

BMKG melakukan pengamatan/observasi (rukyat) hilal setiap awal Bulan Hijriah, minimal 12 kali dalam satu tahun, dengan mekanisme pengamatan menggunakan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Untuk pengamatan menyambut kedatangan Bulan Syawal 1443 Hijriah, BMKG menyiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas-ormas Islam, dan berbagai elemen masyarakat.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan, pihaknya bakal menggelar rukyat hilal pada Minggu 1 Mei 2021 oleh 34 tim di 31 lokasi yang tersebar di Indonesia.

Yaitu di  Aceh Besar, Deli Serdang, Tapanuli Tengah, Padang, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Serang (3 tim), Pandeglang, Tangerang, Subang, Kebumen, Tegal, Yogyakarta, dan Malang.

Lalu di Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, dan Jayapura (2 tim).

"Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengamatan posisi bulan dan matahari merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG, yang dapat digunakan untuk penentuan waktu."

"Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan)," ujar Rahmat lewat keterangan tertulis, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Badan Riset dan Inovasi Nasional : Lebaran Idul Fitri Jatuh pada 2 Mei 2022

Baca juga: Tetapkan Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Agama Bakal Gelar Sidang Isbat Hari Minggu 1 Mei 2022

Untuk memverifikasi keakuratan prediksi (hisab), saat pengamatan dilaksanakan, kecemerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop, yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat.

Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved