Berita Nasional
Ternyata Ketua DPRD DKI Tak Langsung Proses Usai Terima Surat Pencopotan Taufik Dari Partai Gerindra
Mohamad Taufik tampaknya harus benar-benar meninggalkan jabatannya sebaagi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Ariza mengatakan, keputusan soal pencopotan Taufik ini merupakan kewenangan dari DPP partainya.
Pihaknya pun hanya meneruskan surat yang diterbitkan DPP Gerindra untuk segera ditindaklanjuti Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.
"Tugas kami (DPD Gerindra DKI) hanya meneruskan surat dari DPP, diteruskan ke DPRD," ujarnya.
Walau demikian, politisi yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI ini mengakui, ada keterlambatan pengiriman surat dari pihak Fraksi Gerindra kepada pimpinan dewan.
"Sekretaris fraksi saat itu kebetulan lagi kunjungan kerja ke daerah. Jadi baru beberapa hari kemudian ditindaklanjuti," tuturnya.
Baca juga: Penjelasan Mohamad Taufik yang Disebut Bakal Pindak ke BKB, Usai Jabatannya Dicopot Partai Gerindra
Baca juga: Taufik Angkat Bicara Usai Disebut Dicopot dari Pimpinan DPRD DKI Karena Doakan Anies Jadi Presiden
Tak Tahu Alasan Pencopotan
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku belum mengetahui alasan dirinya dicopot dari kursi pimpinan dewan.
Pasalnya, ia belum menerima surat resmi dari Gerindra terkait pencopotan dirinya tersebut.
"Belum (tahun alasan pemecatan), saya belum terima surat, belum terima sampai sekarang," ucapnya di DPRD DKI, Rabu (6/4/2022).
Taufik pun mengaku baru mengetahui perihal pencopotannya itu dari Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Pemberitahuan itu pun baru disampaikan secara lisan, bukan melalui surat resmi.
"(Pembicaraan) saya sama Ariza saja berdua. Iya (pemberitahuan personal)," ujarnya.
Taufik menegaskan bahwa dirinya sampai saat ini masih menjadi kader partai berlogo burung garuda tersebut.
Pasalnya, hingga kini ia belum memutuskan apakah akan tetap di Gerindra atau pindah ke partai lain.
Sebagai informasi, sudah ada dua partai yang menyatakan sikap mau menampung Taufik, yaitu NasDem dan PKB.