Berita Banyuasin
Cerita Gunawan Penjual Semangka Rugi Jutaan Rupiah, Lapak Terendam Banjir Jalintim Palembang-Betung
Cerita Gunawan penjual semangka rugi jutaan rupiah, lapak terencam banjir Jalintim Palembang-Betung
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Cerita Gunawan penjual semangka rugi jutaan rupiah, lapak terencam banjir Jalintim Palembang-Betung
Pedagang yang ada di pinggir Jalan Lintas Timur Palembang-Betung tepatnya di KM 14 Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, juga berdampak dengan banjir yang terjadi, Selasa (12/4/2022).
Banjir tak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merendam tempat jualan pedagang yang ada di sekitar lokasi banjir. Dampak yang paling dirasakan yakni pedagang buah.
Ketika mengecek lapak dagangannya, ternyata buah dagangan banyak yang hanyut dibawa banjir. Sehingga, mereka mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.
"Di rumah juga banjir, jadi mengurusi di rumah dulu. Tidak disangka, ternyata di tempat jualan juga banjir. Saat dicek, ternyata buah semangka habis hanyut. Dari sekitar total 3 ton semangka, tersisa tinggal 1 ton," kata Gunawan ketika ditemui.
Karena banyak buah semangka dan kelapa muda yang hanyut dibawa banjir, ia tidak dapat berbuat banyak. Gunawan hanya bisa menyelamatkan sisa buah jualannya yang masih ada di dalam lapak.
Buah-buah yang selamat, hanya bisa ditutupi agar tidak hanyut. Ada juga sebagian buah yang dinaikkan ke atas meja.
"Mau bagaimana lagi, kalau sudah hanyut seperti ini. Dikatakan rugi, ya pasti rugi," katanya.
Baca juga: Banjir di Jalintim Palembang-Betung, Macet Panjang di Km 14 dan Sembawa Banyuasin
Banjir Saat Sahur
Sedang enaknya melaksanakan sahur, Firdaus bersama keluarganya kaget tiba-tiba air masuk ke dalaM rumahnya, Selasa (12/4/2022). Melihat air masuk ke dalam rumah, membuatnya langsung menyelamatkan barang-barang dengan cara menaikannya ke tempat yang lebih tinggi.
Firdaus tidak menyangka, hujan lebat yang mengguyur hampir sepanjang malam membuat air masuk ke dalam rumah.
"Air masuk sekitar pukul empat kurangan. Saat sedang sahur, tiba-tiba banyak air masuk ke dalam rumah," katanya saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin.
Melihat air yang mulai banyak masuk ke dalam rumah, membuat Firdaus langsung menaikan barang yang mudah rusak karena air ke tepat yang lebih tinggi. Saat melihat keluar rumah, ternyata air sudah menggenangi halaman depan rumahnya.
Meski rumahnya sudah ditinggikan dan juga sudah diberi sekat di depan pintu pagar, karena tingginya air sehingga tetap masuk ke dalam rumah.
"Memang sering hujan dan banjir, tetapi tidak pernah separah ini. Kalau ini, sangat parah sekali dan airnya juga sangat tinggi naiknya," ungkapnya.