Tukang Ojek Lubuklinggau Ditusuk Rekan

BREAKING NEWS: Rebutan Penumpang Tukang Ojek di Lubuklinggau Ditusuk Rekan, Alami Dua Luka Tikam

Seorang tukang ojek di Kota Lubuklinggau, Sumsel menjadi korban penusukan sesama rekan karena rebuta penumpang.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Rebutan penumpang, Sayydina Umar seorang tukang ojek di Lubuklinggau ditusuk rekannya sesama pengojek, Jumat (25/3/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Seorang tukang ojek di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi korban penusukan.

Diketahui korban bernama Sayydina Umar (25) warga Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Laki-laki berprofesi sebagai tukang ojek ini ditikam temannya sesama tukang ojek diduga karena berebut penumpang.

Akibat kejadian ini Sayydina Umar harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dokter Sobirin karena mengalami dua luka tusuk dibagian punggung atas dan bawah.

Aksi penusukan ini terjadi di Kelurahan Simpang Perbakin, Kelurahan Kayuara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I atau tepatnya depan Indomaret, Jumat (25/3/2022) pagi sekira pukul 07.30 WIB.

Raka keluarga korban menuturkan kejadian bermula saat korban keluar rumah keliling seperti biasa mencari penumpang.

Kebetulan saat itu korban ini berjalan mencari penumpang ke arah Perbakin Kelurahan, Kayu Ara.

"Saat sampai di Simpang Perbakin, Kelurahan Kayu Ara korban disetop
penumpang ibu-ibu yang hendak minta antar," ungkap Raka pada Tribunsumsel.com.

Saat penumpang hendak naik, secara tiba-tiba dari arah belakang datang pelaku langsung mengeluarkan sajam kemudian menusuk korban dari belakang.

"Korban ditusuk sebanyak dua lubang, satu dibagian punggung atas dan bawah, setelah menusuk korban pelaku langsung kabur melarikan diri," ujarnya.

Menurut Raka korban dan pelaku saling mengenal, namun meski saling kenal korban tidak tahu nama pelaku, meski mereka sama-sama berprofesi sebagai tukang ojek.

"Sementara penumpangnya juga tahu siapa nama pelakunya, karena informasinya masih warga Kayu Ara," ungkapnya.

Raka mengaku sempat kesal dengan pihak IGD RSUD dr Sobirin karena hampir satu jam lebih korban berada di RS, namun baru dilakukan penanganan oleh pihak RS.

"Hampir satu jam tapi tidak ditindak hanya dipasang selang oksigen, di pasang selang infus dan ditutup perban, tapi dibiarkan belum dijahit sampai darahnya banyak keluar," ujarnya.

Kepala IGD RSUD Dokter Sobirin dr Evi Damayanti, Mars, MM mengaku bila semua pasien yang masuk RSUD dr Sobirin langsung ditindak lanjuti sesuai dengan kriteria kedaruratannya.

"Setiap masuk pasti didahulukan sembari menunggu keluarga melengkapi berkas.
Karena ada kriteria yang harus ditangani sembari petugas memberikan edukasi," ungkapnya.

Seperti kasus penusukan ini tidak bisa pakai BPJS karena kasus penganiayaan tidak ditanggung BPJS, itulah petugas RSUD dr Sobirin melakukan edukasi terlebih dahulu.

"Saya yakin di UGD respon time untuk awal sudah, saya yakin sudah ditangani dahulu, untuk tahap selanjutnya apa harus operasi atau apa harus melengkapi berkas baru bisa diambil tindakan lanjutan," ujarnya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved