Keributan di Cafe di Sungai Baung OKI
Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan di Cafe Sungai Baung OKI, Korban Mantan Kades
Polisi mengungkap pengeroyokan di sebuah Cafe di Dusun Sungai Baung Air Sugihan, OKI yang menyebabkan satu orang tewas.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
"Saat itu, saudara Yogi bersama keempat pelaku termasuk yang lainnya juga sedang menikmati hiburan di sebuah warung kopi yakni bernyanyi dan berjoget," terangnya.
Masih kata dia, tindakan korban memicu reaksi dari para pelaku yang merupakan teman-teman dari saudara Yogi.
"Karena melihat saudara Yogi diancam, ya teman-temannya ini merasa tertantang dan mulai mengeroyok dan memukul korban dengan maksud memberi pelajaran akan tetapi korban meninggal dunia," katanya.
Saat ini para pelaku beserta barang bukti sudah mendekam di Mapolres OKI guna penyidikan lebih lanjut dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Sementara untuk pasal yang disangkakan yakni pasal 170 ayat ( 2 ) ke-3 KUHPidana berisi barang siapa yang di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan yang menyebabkan matinya orang terancaman penjara paling lama 12 tahun," pungkasnya.
Korban Mantan Kades
Peristiwa keributan dan pengeroyokan yang terjadi di sebuah Cafe di Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Menyebabkan korban meninggal dunia ditempat kejadian akibat mengalami luka tusukan di bagian tubuhnya.
Diketahui korban bernama Bambang MZ (41) merupakan warga Desa Pantai, Kecamatan Sp Padang yang merantau ke Sungai Baung untuk bekerja sebagai supir.
"Iya korban memang mantan kades Pantai Periode 2007 - 2013 atau sebelum saya terpilih," ujar Kades Pantai, Bambang Irawan melalui sambungan telepon, Minggu (6/3/2022) malam.
Dikatakan lebih lanjut, korban sendiri sejak pertama dibukanya pabrik kertas di Sungai Baung memang sudah kerap bekerja menjadi supir mobil truk angkutan kayu milik perusahaan.
"Dia itu sering bolak-balik bekerja sebagai supir disana dan setahu saya baru sekitar 6 bulan terakhir aktif bekerja dan menetap disana," ungkap Kades.
Menurutnya jika melihat dari pihak keluarga tentunya sangat kehilangan, tetapi mereka tidak menuntut dan menyerahkan sepenuhnya kasus kepada pihak berwajib.
"Kebetulan tiga orang anaknya dan istrinya tinggalnya di kota Palembang. Hanya waktu-waktu tertentu saja pulang kesini," jelasnya.
Jenazah korban sendiri telah dimakamkan di pemakaman milik keluarga di Desa Pantai.
"Alhamdulillah tadi sekitar jam 14.30 WIB jenazah sudah sampai disini dan tepat pukul 16.00 WIB langsung dikebumikan di belakang rumah orangtuanya," kata dia.