Keributan di Cafe di Sungai Baung OKI

Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan di Cafe Sungai Baung OKI, Korban Mantan Kades

Polisi mengungkap pengeroyokan di sebuah Cafe di Dusun Sungai Baung Air Sugihan, OKI yang menyebabkan satu orang tewas.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO
Press release Polres OKI terkait peristiwa pengeroyokan di Cafe Sungai Baung OKI yang mengakibatkan satu orang tewas, di Mapolres Ogan Komering Ilir, Selasa (8/3/2022) 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG- Keributan berujung pengeroyokan yang terjadi di sebuah Cafe di Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Minggu (6/3) dini hari lalu.

Korban atas nama Bambang MZ (41) warga Desa Pantai, Kecamatan Sp Padang meregang nyawa usai dikeroyok dan mengalami luka tusukan di tubuhnya.

Akhirnya terungkap motif yang melatarbelakangi pengeroyokan berujung pembunuhan itu.

Setelah melakukan penyidikan dan melakukan interogasi, kepolisian sektor Air Sugihan akhirnya menetapkan 4 tersangka pengeroyokan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Dalam keterangan release, Kasat Reskrim Polres OKI, AKP Sapta Eka Yanto didampingi Ipda Rio Trisno menerangkan ketika peristiwa pengeroyokan berlangsung dan korban telah tersungkur, pihaknya baru mendapat laporan dari masyarakat.

"Setelah mendapat informasi telah terjadinya tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama mengakibatkan seseorang meninggal dunia, kami langsung meluncur ke TKP," ujarnya kepada Tribunsumsel.com, Selasa (8/3/2022) sore.

Dikatakan jika anggotanya yang membawa korban ke klinik guna mendapatkan pertolongan yang layak meskipun korban sudah meregang nyawa.

"Selain itu kami juga langsung mengamankan seluruh orang yang terlibat atas pengeroyokan tersebut,"

"Setelah mengumpulkan informasi dan menginterogasi para saksi mengenai bagaimana kronologi awal dan apa saja yang sudah dilakukan oleh masing-masing dari mereka," bebernya.

Melihat kembali informasi yang viral di media sosial, pelaku pengeroyokan berjumlah 15 orang.

Namun setelah pengerucutan informasi, pelaku utama berjumlah empat orang.

"Ada pun para pelaku ini yakni atas nama Doli Charles Hutahaean (27) bekerja sebagai masinis kapal tug boat mega daya. Fajri Zulkarnain (26), Khaedar (28),  Suparto (29) yang semuanya bekerja sebagai anak buah kapal tug boat," sebutnya.

Motif Pengeroyokan

Berdasarkan keterangan dari para saksi, dijelaskan Sapta motif pengeroyokan tersebut yakni bermula saat korban bersama saksi Ubit mendatangi TKP.

"Di sana korban dan rekannya mengganggu dan memukul saksi Yogi dan mengancamnya menggunakan pisau,"

"Saat itu, saudara Yogi bersama keempat pelaku termasuk yang lainnya juga sedang menikmati hiburan di sebuah warung kopi yakni bernyanyi dan berjoget," terangnya.

Masih kata dia, tindakan korban memicu reaksi dari para pelaku yang merupakan teman-teman dari saudara Yogi.

"Karena melihat saudara Yogi diancam, ya teman-temannya ini merasa tertantang dan mulai mengeroyok dan memukul korban dengan maksud memberi pelajaran akan tetapi korban meninggal dunia," katanya.

Saat ini para pelaku beserta barang bukti sudah mendekam di Mapolres OKI guna penyidikan lebih lanjut dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.

"Sementara untuk pasal yang disangkakan yakni pasal 170 ayat ( 2 ) ke-3 KUHPidana berisi barang siapa yang di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan yang menyebabkan matinya orang terancaman penjara paling lama 12 tahun," pungkasnya.

Korban Mantan Kades

Peristiwa keributan dan pengeroyokan yang terjadi di sebuah Cafe di Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Menyebabkan korban meninggal dunia ditempat kejadian akibat mengalami luka tusukan di bagian tubuhnya.

Diketahui korban bernama Bambang MZ (41) merupakan warga Desa Pantai, Kecamatan Sp Padang yang merantau ke Sungai Baung untuk bekerja sebagai supir.

"Iya korban memang mantan kades Pantai Periode 2007 - 2013 atau sebelum saya terpilih," ujar Kades Pantai, Bambang Irawan melalui sambungan telepon, Minggu (6/3/2022) malam.

Dikatakan lebih lanjut, korban sendiri sejak pertama dibukanya pabrik kertas di Sungai Baung memang sudah kerap bekerja menjadi supir mobil truk angkutan kayu milik perusahaan.

"Dia itu sering bolak-balik bekerja sebagai supir disana dan setahu saya baru sekitar 6 bulan terakhir aktif bekerja dan menetap disana," ungkap Kades.

Menurutnya jika melihat dari pihak keluarga tentunya sangat kehilangan, tetapi mereka tidak menuntut dan menyerahkan sepenuhnya kasus kepada pihak berwajib.

"Kebetulan tiga orang anaknya dan istrinya tinggalnya di kota Palembang. Hanya waktu-waktu tertentu saja pulang kesini," jelasnya.

Jenazah korban sendiri telah dimakamkan di pemakaman milik keluarga di Desa Pantai.

"Alhamdulillah tadi sekitar jam 14.30 WIB jenazah sudah sampai disini dan tepat pukul 16.00 WIB langsung dikebumikan di belakang rumah orangtuanya," kata dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved