Berita Muratara
Perjuangan Mahasiswa di Muratara yang Kesulitan Internet Padahal Harus Kuliah
Desa yang berada di Kecamatan Rawas Ilir ini memang sudah tersentuh sinyal, tetapi hanya untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon biasa.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Slamet Teguh
Hanya saja bila ingin menikmati jaringan internet, kata Ijal, harus ke kantor desa karena di tempat lain tidak tersedia.
"Di desa kami ini ada sinyal Telkomsel, tapi itulah untuk telepon biasa saja, kalau mau internetan ya pakai WiFi gratis Bakti di kantor desa," ujar mahasiswa yang kuliah di Kota Palembang ini.
Baca juga: Dengar Ada Minyak Goreng di Indomaret, Warga di Rupit Muratara Langsung Antre
Baca juga: Danau Rayo di Muratara Bakal Dibuat Jalan Melingkar Sepanjang 2,4 Kilometer
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Muratara, Suharto mengatakan sudah memanggil pihak-pihak provider untuk meminta peningkatan kekuatan sinyal internet.
Ia mengakui di daerah ini masih banyak desa termasuk wilayah kelurahan belum dijangkau jaringan internet, hanya bisa untuk telepon biasa saja.
"Kita minta para provider ini agar sinyalnya diupgrade, yang selama ini hanya bisa untuk telepon biasa saja supaya bisa internetan, karena ini penting sekali, sekarang apa-apa sudah internet," katanya.
Bupati Muratara, Devi Suhartoni juga pernah mengungkapkan dari 89 desa/kelurahan yang ada di daerah ini, lebih dari 40 desa/kelurahan yang belum terlingkupi jaringan internet.
Bahkan di kampungnya sendiri yakni di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir, termasuk kampung bupati periode sebelumnya di Desa Terusan Kecamatan Karang Jaya hingga kini masih kesusahan mencari sinyal internet.
"Di dusun saya saja masih susah sinyal internet, orang dusun saya bilang dulu wakil bupati sekarang jadi bupati dusun sendiri masih susah sinyal. Saya bilang sudah diusulkan, sudah diperjuangan, tapi urusan negara ini tidak bisa minta hari ini langsung dikasih hari ini, kita harus sabar," katanya.