Berita Muratara

Perjuangan Mahasiswa di Muratara yang Kesulitan Internet Padahal Harus Kuliah

Desa yang berada di Kecamatan Rawas Ilir ini memang sudah tersentuh sinyal, tetapi hanya untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon biasa.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com / Rahmat Aizullah
Sejumlah warga baik orang dewasa hingga anak-anak menikmati jaringan internet gratis dari WiFi Bakti yang tersedia di kantor Desa Beringin Sakti, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Desa Beringin Sakti merupakan satu dari sekian banyak desa yang masih belum terlingkupi jaringan internet di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Desa yang berada di Kecamatan Rawas Ilir ini memang sudah tersentuh sinyal, tetapi hanya untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon biasa.

Untuk bisa menikmati layanan komunikasi digital seperti jaringan internet, warga harus ke kantor desa.

Di sana sudah memiliki jaringan WiFi terbuka yang dapat diakses publik secara gratis dan tanpa paswoord.

Layanan tersebut disediakan dari pemerintah pusat melalui Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Di sinilah bisanya kalau mau internetan, ikut WiFi kantor desa, WiFi Bakti, terbuka, tidak ada paswoord-nya," kata warga setempat, Dini pada TribunSumsel.com, Sabtu (5/3/2022).

Saat membutuhkan jaringan internet untuk keperluan kuliahnya, Dini biasanya mendekati kantor desa.

Di sekeliling kantor desa terdapat banyak rumah warga untuk sekedar duduk mengerjakan tugas atau kuliah daring.

Dini mengaku di rumahnya tidak bisa mengakses internet karena hanya tersedia jaringan telepon biasa.

"Kuliah daring di sana (kantor desa) numpang duduk di rumah warga di sekitar sana, kebetulan sekarang lagi libur," kata mahasiswi yang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Medan ini.

Warga lainnya, Ijal, juga mengakui memang di desanya belum terlingkupi oleh sinyal komunikasi digital seperti jaringan internet.

Pria yang juga berstatus sebagai mahasiswa ini pun menikmati layanan WiFi Bakti gratis yang tersedia di kantor desa.

"Kebetulan rumah saya tidak jauh dari kantor desa, jadi kalau mau internetan ke kantor desa, kalau di tempat lain tidak bisa, cuma bisa telepon biasa saja," katanya.

Ia mengungkapkan desanya bukan merupakan wilayah blank spot yang benar-benar tidak tersentuh oleh sinyal komunikasi.

Hanya saja bila ingin menikmati jaringan internet, kata Ijal, harus ke kantor desa karena di tempat lain tidak tersedia.

"Di desa kami ini ada sinyal Telkomsel, tapi itulah untuk telepon biasa saja, kalau mau internetan ya pakai WiFi gratis Bakti di kantor desa," ujar mahasiswa yang kuliah di Kota Palembang ini.

Baca juga: Dengar Ada Minyak Goreng di Indomaret, Warga di Rupit Muratara Langsung Antre

Baca juga: Danau Rayo di Muratara Bakal Dibuat Jalan Melingkar Sepanjang 2,4 Kilometer

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Muratara, Suharto mengatakan sudah memanggil pihak-pihak provider untuk meminta peningkatan kekuatan sinyal internet.

Ia mengakui di daerah ini masih banyak desa termasuk wilayah kelurahan belum dijangkau jaringan internet, hanya bisa untuk telepon biasa saja.

"Kita minta para provider ini agar sinyalnya diupgrade, yang selama ini hanya bisa untuk telepon biasa saja supaya bisa internetan, karena ini penting sekali, sekarang apa-apa sudah internet," katanya.

Bupati Muratara, Devi Suhartoni juga pernah mengungkapkan dari 89 desa/kelurahan yang ada di daerah ini, lebih dari 40 desa/kelurahan yang belum terlingkupi jaringan internet. 

Bahkan di kampungnya sendiri yakni di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir, termasuk kampung bupati periode sebelumnya di Desa Terusan Kecamatan Karang Jaya hingga kini masih kesusahan mencari sinyal internet.

"Di dusun saya saja masih susah sinyal internet, orang dusun saya bilang dulu wakil bupati sekarang jadi bupati dusun sendiri masih susah sinyal. Saya bilang sudah diusulkan, sudah diperjuangan, tapi urusan negara ini tidak bisa minta hari ini langsung dikasih hari ini, kita harus sabar," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved