Berita Musi Rawas
Cerita Syam Ayam, Dari Buruh Upah Rp 5100 per Hari, Jadi Bos Ayam Beromzet Miliaran
Syam Ayam alias Syamsul Bahrun dikenal luas sebagai bos Jual Beli Ayam di Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau
Sewaktu akan meminjam uang koperasi untuk biaya makan, tapi tidak dibolehkan, maka saya berhenti dan pulang lagi ke desa.
Berhenti jadi buruh perkebunan anda kemudian nganggur lagi, lantas apa langkah anda selanjutnya?
Saya kemudian mencoba jualan pisang goreng di Pasar Becek (Pasar Inpres Lubuklinggau) belakang penggilingan bakso sambil bekuli jadi pengangkut sayur.
Disela jualan pisang goreng, saya nyoba melamar kerja jadi sales disalah satu perusahaan penjualan kasur di Lubuklinggau, tapi hanya bertahan satu bulan, lalu saya kembali lagi jualan pisang goreng di Pasar Becek.
Seiring perjalanan waktu, berangkat pukul 04.00 dinihari pulang sore jualan di pasar, maka suatu waktu saya ketemu dengan salah seorang karyawan H Fen (H Effendi, pengusaha ayam terkenal di Lubuklinggau pada saat itu-red).
Kemudian saya diajak kerja ditempat H Fen, kerjanya tukang ngantar ayam. Karena dapat kerjaan baru jadi tukang ngantar ayam, maka jualan pisang goreng saya tinggalkan.
Kurang lebih sekitar satu tahun saya kerja ditempat H Fen. Dan sekitar tahun 1999 akhir, saya coba beranikan diri menghadap H Fen, saya bilang sama beliau, kalau boleh saya mau jualan ayam di pasar.
Apa tanggapan H Fen sewaktu anda menyatakan ingin berjualan ayam?
Alhamdulillah permintaan saya dikabulkan. Pertama saya dapat jatah lima ekor ayam kingkong, kalau ditimbang sekitar 20-an kilo untuk jualan di pasar.
Ternyata hasilnya cukup lumayan bagi saya pada waktu itu. Karena jualan di pasar itu tidak ada batasan, artinya begini, kadang ada konsumen yang pesan untuk hajatan misalnya, maka dia pesan dalam jumlah banyak.
Maka saya tetap bertahan jualan ayam di pasar sampai tahun 2000-an jualan saya sudah agak mapan.
Dan pada bulan Juni 2001, saya menikah dengan isteri saya yang saat itu bekerja sebagai karyawan toko baju.
Setelah menikah apakah anda masih terus jualan ayam di pasar?
Ya, saya terus jualan sampai tahun 2005. Ilmu yang saya dapat dari H Fen saya kolaborasi, hingga akhirnya dapat modal.
Maka tahun 2005 saya kemudian mencoba ekspansi jadi broker atau penyuplai ayam di pasar.