Berita Nasional
Gibran Rakabuming Sampai Angkat Bicara Usai Dikritik Pimpinan DPRD Solo Karena Masalah Lampion
Gibran Rakabuming Raka tidak mempermasalahkan kritikan dari DPRD Solo soal kebijakan mematikan lampion karena bikin kerumunan.
Imbas kerumunan yang terjadi saat adanya lampion di kawasan Pasar Gede Solo mendapat sorotan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan akan mengevaluasi pemasangan lampion tersebut.
Terlebih kerumunan masyarakat yang berbondong-bondong menyaksikan lampion tersebut jelang perayaan Imlek, Senin (31/1/2022) lalu.
"Ya nanti kami evaluasi lagi (terkait lampion yang justru menyebabkan kerumunan)," terang dia kepada TribunSolo.com, Rabu (2/2/2022).
Sebelumnya, walaupun sudah diingatkan untuk prokes, masyarakat masih tetap nekat berkerumun saat menonton lampion di Balai Kota Solo dan Pasar Gede.
Mengantisipasi kerumunan makin tidak terkendali, lampu lampion di kawasan tersebut dimatikan pukul 21.00 WIB, Senin (31/1/2022) kemarin.
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com kemarin, kemeriahan tersebut mulai 'redup' ketika lampu dimatikan.
Arus lalu lintas yang ditutup juga dibuka kembali agar masyarakat bisa terurai.
Terlihat petugas kepolisian dan satpol pp juga melakukan sosialisasi prokes pada pengunjung.
Wakasat Binmas Polresta Solo AKP Suyono mengatakan, jalur untuk kendaraan keluar ada di Jalan Sudirman dan Urip Sumoharjo Solo.
"Kami mulai bertahap, kita buka untuk motor dulu, kalau motor sudah lancar, nanti kita normalkan, " ucap Suyono kepada TribunSolo.com.
Kemudian Suyono mengatakan, pembukaan arus untuk kendaraan bermotor sebagai langkah agar masyarakat yang berada di lokasi tersebut terurai.
Dia berharap masyarakat segera membubarkan diri demi karena situasi pandemi Covid-19 di Kota Solo meningkat.
"Kalau secara umum prokes sudah diterapkan namun hanya kerumunan luar biasa tak bisa dihindari," kata Suyono.
Pemandangan Kontras
Pemandangan di Pasar Gede Solo, jelang Hari Imlek, sungguh kontras dibanding tahun lalu.
Ribuan warga Solo berdesakan di jalan, menikmati suasana Pasar Gede Solo dan Balai Kota Solo yang penuh dengan nyala lampion nan menarik, Senin (31/1/2022).
Hampir tak ada celah di jalanan.
Ribuan orang berdesakan, bersenggolan satu sama lain.
Tak sedikit orang yang berjalan sambil menikmati makanan atau merokok.
Sehingga, mereka pun dipastikan tak mengenakan masker.
Pemandangan kerumunan ribuan orang ini memang sudah lama tak terlihat di Kota Solo.
Pada tahun lalu, tradisi memasang lampion di Pasar Gede Solo pun ditiadakan.
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com di lokasi, sekitar pukul 19.30 WIB masyarakat sudah memenuhi lokasi.
Terlihat dari Jalan Sudirman hingga Pasar Gede dipenuhi masyarakat bak lautan.
Nampak mereka sedang mengabadikan diri dengan lampion di jembatan kali pepe dan patung Harimau Air di sekitar balaikota.
Selain itu, di halaman Balaikota dipenuhi masyarakat.
Masyarakat duduk lesehan di atas halaman dengan alas rumput bak sedang piknik.
Tak ada pembubaran meski kerumunan terjadi.
Polisi, lewat mobil patroli, hanya berkeliling memutari jalan Sudirman hingga Pasar Gede.
Nampak polisi yang berada diatas mobil tersebut sedang menyampaikan sosialisasi protokol kesehatan.
Dalam sosialisasinya, polisi itu terus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berjalan demi kebaikan bersama.
Kapolresta Solo Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya hanya bisa mengimbau masyarakat untuk selalu patuh dengan Prokes Kesehatan yang berlaku.
Dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan mobil patroli Polresta Solo untuk memberikan imbauan ke masyarakat di lokasi.
"Termasuk petugas yang akan membawa megaphone melaksanakan woro-woro prokes, selain itu kami juga akan melaksanakan pembagian masker gratis bagi masyarakat yang tidak membawa masker," ucap Ade, kepada TribunSolo.com, Selasa (31/1/2022)
Dia menuturkan dalam pengamanan di lokasi tersebut pihaknya juga berkolaborasi dengan TNI serta Satpol-PP.
Ia mengaku pihaknya telah menerjunkan 350 personel untuk pengamanan di malam tahun baru Imlek.
"Dalam kegiatan pengamanan tersebut kita berkolaborasi dengan TNI POLRI dan Satpol PP secara bergantian untuk woro woro masalah prokes," imbuhnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Reaksi Wali Kota Solo Gibran Dikritik Pimpinan DPRD Solo, Harusnya Lampion Dilepas Bukan Dimatikan