Kebakaran di Simpang Bombat
Kebakaran di Simpang Bombat Palembang Hanguskan Enam Toko , Satu Korban Luka Bakar
Kebakaran menghanguskan deretan toko yang berada di Jalan Musi Raya Simpang Bombat Kecamatan Sako Kota Palembang, Rabu (26/1/2022).
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran menghanguskan deretan toko yang berada di Jalan Musi Raya Simpang Bombat Kecamatan Sako Kota Palembang, Rabu (26/1/2022).
Dari pantauan di lapangan, api dengan cepat menghanguskan enam toko yang saling bersebelahan satu sama lain.
Masing-masing toko itu terdiri dari satu
rumah makan, tiga konter handphone, satu menjual pakaian bekas (BJ) dan satu lagi menjual pakan burung.
Dari keterangan salah seorang warga, api pertama kali muncul sekira pukul 13.00 WIB.
Camat Sako, Amiruddin Sandy mengatakan, berdasarkan dugaan sementara, api diduga muncul dari ledakan tabung gas di warung rumah makan yang kini juga sudah hangus terbakar.
"Ada satu korban luka dari tempat makan itu," ujarnya.
Sementara itu dari pantauan di lapangan, setidaknya ada empat mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan untuk menjinakkan api.
Kebakaran ini juga menjadi tontonan warga sehingga arus lalu lintas di Simpang Bombat ditutup sementara selama proses pemadaman api berlangsung.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Simpang empat Bombat Sako menghanguskan sejumlah bangunan yang terdiri dari beberapa ruko, Rabu (26/1/2022).
Sedikitnya ada enam ruko yang terbakar yang terdiri dari toko handphone, jasa service elektronik, rumah makan padang, toko pakaian bekas, toko penjualan burung dan counter handphone.
Api pertama kali muncul sekitar pukul 13.00 dari dalam salah satu bangunan yang kemudian menyebar luas ke bangunan lainnya.
Empat unit pemadam kebakaran diturunkan memadamkan api namun hingga kini api masih belum padam.
Kencangnya angin bertiup membuat petugas harus bekerja ekstra karena api yang sempat pada kembali menyala kerena tertiup angin kencang.
Selain itu ramainya warga menyaksikan kebakaran juga membuat petugas kesulitan bergerak leluasa karena warga antusias merekam kebakaran dari jarak yang sangat dekat dengan lokasi kebakaran.
Kebakaran tidak menelan korban jiwa hanya menghanguskan bangunan ruko dan isinya saja.
