Berita Ogan Ilir

Kemplang Panggang Khas Pegagan OI, Dimasak Pakai Arang Tak Perlu Minyak Goreng, Banjir Pembeli

Sentra pembuatan kemplang panggang di Indralaya Selatan, Ogan Ilir, tetap adem-ayem dan tak merasakan riuh kenaikan harga minyak goreng.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati

"Kembali lagi, hanya bisa memanggang kemplang jika cuaca panas karena ada proses penjemuran dulu," kata wanita yang memulai usaha kemplang panggang sejak 10 tahun lalu ini.

Kemplang panggang yang dibuat dengan cara diletakkan di jaring kawat di atas bara arang ini, dihargai Rp 500 per keping.

Lena dan suaminya, Asmawi, mengemas kemplang panggang dalam kantong plastik berisi 30 hingga 40 keping.

"Harga kemasan sama seperti harga eceran. Kemasan 30 keping harganya Rp 15 ribu. Kemasan 40 keping harganya Rp 20 ribu," terang Lena.

Selain menjual kemplang panggang, Lena juga menjual kemplang mentah seharga Rp 250 per keping.

Untuk kemplang mentah ini biasanya dikemas sebanyak 100 keping dengan harga Rp 25 ribu.

Untuk ukuran kemasan kemplang mentah maupun yang sudah dipanggang, biasanya menyesuaikan dengan permintaan konsumen atau pelanggan.

"Kalau pelanggan kami biasanya dari wilayah Indralaya dan Tanjung Batu. Ada juga dari luar Ogan Ilir, seperti Baturaja, Belitang, Pagaralam, Prabumulih, macam-macam," jelas Lena.

Usaha kemplang panggang ini, kata Lena, bisa jadi alternatif usaha kuliner di saat harga minyak goreng sedang naik.

Karena hanya memerlukan arang yang harganya Rp 25 ribu untuk ukuran 20 kilogram.

"Arang 20 kilogram bisa untuk empat hari atau empat kali manggang. Itu tadi, sekali manggang bisa menghasilkan 300 keping dan permintaan kemplang ini terus setiap hari nyaris tidak berhenti," kata Lena.

Baca juga: Empat Polsek Jajaran Polres Prabumulih Terima Serahan Senpira Warga

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved