Berita Nasional
Tak Juga Kapok Gugatannya Ditolak, Kubu Moeldoko Kembali Gugat Demokrat AHY, Ini yang Digugat
Salah satu pendiri Partai Demokrat yang juga penggagas KLB Deli Serdang atau kubu Moeldoko, Hencky Luntungan menegaskan pihaknya akan kembali mengguga
TRIBUNSUMSEL.COM - Kubu Moeldoko tak berhenti meski sudah banyak gugatannya ditolak MA.
Terbatu gugatan AD/ART yang dilayangkan kubu Moeldoko ke Demokrat AHY ditolak MA.
Salah satu pendiri Partai Demokrat yang juga penggagas KLB Deli Serdang atau kubu Moeldoko, Hencky Luntungan menegaskan pihaknya akan kembali menggugat Partai Demokrat.
Hencky menyebut gugatan akan dilakukan terkait perubahan nama pendiri Partai Demokrat.
Adapun gugatan ini dilakukan usai Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan judicial review atas AD/ART Partai Demokrat kepengurusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sementara terkait penolakan permohonan JR, Hencky menilai sebenarnya MA bukan menolak, melainkan hanya mengembalikan berkas untuk dilengkapi kembali.
"Dalam analisis kami, adalah secara personil Prof Yusril Ihza Mahendra diuji kemampuan analisis dalam argumentasi hukum dengan melengkapi berkas formil sesuai dasar gugatan untuk JR," kata Hencky.
"Kami berkeyakinan pihak MA secara langsung atau tidak langsung ingin menguji kapasitas dan kredibilitas penguasaan materi formil dari sisi hukum kepada Prof Yusril Ihza Mahendra," ucapnya.
Oleh karena itu, Hencky berkeyakinan MA meminta untuk melengkapi berkas formil yang dibutuhkan dengan harapan segala kemampuan Yusril dalam bidang hukum tata negara bisa dikeluarkan untuk menjadi dasar batu uji JR dan pembelajaran sistem politik dan demokratisasi di Republik Indonesia.
Hencky juga menegaskan JR dapat menjadi sesuatu yang baru untuk membuka tabir kehidupan sistem politik dan partai politik di Indonesia.
"Sebagai pendiri Partai Demokrat, kalah atau menang bagi kami pendiri Partai Demokrat adalah kaca mata hukum dan sistem politik, meski demikian tentunya kami tidak akan pernah mundur sebagai pendiri Partai Demokrat, walaupun keputusan pengadilan seandainya akan memperkuat kubu Cikeas yang merampok Partai Demokrat, dan menyingkirkan kami dari rumah politik kami. Ini mungkin subjektivitas kami yang berandai-andai," tandasnya.