11 Pegawai RSUD Rupit Dapat Sanksi Usai Bupati Muratara Sidak, 9 Diantaranya Dipecat
Sebanyak 11 pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mendapat sanksi.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
"Mereka bukan orang baru, jadi sudah berpengalaman, tapi kami juga tidak bisa menentang keputusan pak bupati, karena kami tahu beliau ingin yang terbaik," ujarnya.
Ladona mengatakan saat bupati sidak ke IGD RSUD Rupit pada Senin (20/9/2021) lalu sekira pukul 06.30 pagi memang melihat tidak ada pegawai.
Dijelaskan Ladona, saat itu para pegawai IGD sedang istirahat di kamar setalah melayani pasien hingga pukul 04.00 WIB subuh.
"Pasien lagi banyak, mereka melayani sampai jam empat subuh, mungkin mereka kelelahan, cewek semua, jadi mereka masuk kamar, istirahat, nah jam enam pak bupati sidak, mereka tidak ada," jelas Ladona.
Sementara itu, salah seorang pegawai yang dipecat menganggap pagi itu merupakan hari nahas baginya.
Dia baru saja melayani pasien lalu istirahat di kamar karena kelelahan.
"Mungkin hari nahas kami, hari sial kami, kami ada di kamar, istirahat habis ada pasien, kamarnya tidak jauh, di dalam IGD itulah, cuma memang pas pak bupati datang kami tidak ada," ungkapnya.
Sebelumnya Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni mengaku memang sering memonitori kinerja pegawai di RSUD Rupit karena merupakan tempat pelayanan masyarakat.
"Kenapa saya sering ke rumah sakit karena itu pelayanan umum, tempat pelayanan masyarakat," katanya.
Devi mengaku geram dengan pegawai RSUD Rupit yang tidak disiplin, baik ASN maupun TKS.
Dia mengatakan pegawai RSUD Rupit selalu dibimbing agar bekerja secara profesional.
Namun masih banyak oknum yang tidak serius menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat di bidang kesehatan.
"Saya tidak pernah serta merta marah, tidak pernah, saya bimbing, tapi masih balik (tidak disiplin), IGD jam enam tidak ada orang, kotor, air banjir," kata Devi.
Dia menegaskan sudah berulang kali menyampaikan kepada pegawai RSUD Rupit baik ASN maupun TKS agar serius bekerja bila tidak ingin dipecat.
"Sudah saya bilang dulu, sering saya bilang, kalau tidak serius bekerja, ASN akan saya SP3-kan, TKS saya pecat," tegasnya.
Menurut Devi, pemecatan terhadap pegawai RSUD Rupit yang tidak disiplin ini bukan dadakan, melainkan sudah berulang kali diberi pembinaan.
"Kecuali misalnya saya baru hari ini ke rumah sakit tahu-tahu langsung main pecat, itu tidak adil saya, kan sudah dibilang, sering," ujarnya.