Hari Ketiga PTM Terbatas di Kabupaten Ogan Komering Ilir Berjalan Relatif Lancar

Sejak hari Senin tanggal 6 September lalu, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas diperbolehkan digelar di kabupaten Ogan Komering Ilir

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Prawira Maulana
WINANDO
Jahra Anggraini Putri (8 tahun) murid yang duduk di bangku kelas 3B itu sedang fokus mengerjakan soal yang diberikan gurunya, Rabu (8/9/2021) siang. 

"Selain itu, di kelas juga sudah kami atur jarak antar siswa yaitu sepanjang 1.5 meter," terangnya.

Disinggung mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolahnya, Ida menjelaskan membagi murid sesuai jadwal pershift.

"Mengingat jumlah murid kami sebanyak 471 siswa dengan lokal kelas yang terbatas, maka mengatut jadwalnya yaitu dalam satu hari kita bagi menjadi 3 shift waktu," jelasnya.

Ida juga berharap, agar PTM ini tetap berlanjut dan bila perlu semua murid sudah bisa masuk tanpa harus dikurangi sebanyak 50%.

Sementara itu, Kasi Kurikulum Dinas pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Drs. Marlian menyatakan 90 persen tenaga pendidik sudah divaksin dan 10 persen belum divaksin karena alasan sakit dan lainnya.

Setiap sekolah sejak jauh hari, telah dihimbau menyiapkan sarana dan prasarana seperti menyediakan tempat cuci tangan, jarak tempat duduk, handsanitaizer dan penyiapan masker.

"Sudah 3 hari diberlakukan pembelajaran tatap muka dan hingga hari ini tidak ada kendala yang disampaikan baik dari wali murid maupun pihak sekolah dan Alhamdulillah berjalan dengan baik," terang Marlian.

"Prosedurnya siswa SD berada di sekolah tidak lebih dari 2,5 jam dan siswa SMP hanya 3,5 jam berada di sekolah," imbuhnya.

Sekolah pun harus memperhatikan kesehatan siswa dan terus berkoordinasi dengan orangtuanya. 

"Bila ada pihak keluarga yang terkonfirmasi positif maka murid yang bersangkutan boleh mengikuti pelajaran dirumah. Itu juga berlaku bagi siswa yang mengalami sakit ataupun demam," tuturnya.

Diharapkan kepada siswa dalam pembelajaran tatap muka ini harus menjaga protokol kesehatan, kebersihan, dan menjaga pola makan dengan mengkonsumsi makanan bergizi.

"Insya Allah dengan protokol kesehatan secara ketat, tidak akan ada klaster-klaster baru di lingkungan sekolah," pungkasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved