Hari Ketiga PTM Terbatas di Kabupaten Ogan Komering Ilir Berjalan Relatif Lancar
Sejak hari Senin tanggal 6 September lalu, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas diperbolehkan digelar di kabupaten Ogan Komering Ilir
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Prawira Maulana
• Murid Hingga Kepala Sekolah Berharap PTM Bisa Terus Berlanjut.
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Sejak hari Senin tanggal 6 September lalu, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas diperbolehkan digelar di kabupaten Ogan Komering Ilir mulai dari jenjang PAUD, TK, SD hingga SMP sederajat.
Suasana kegembiraan masih dirasakan para siswa hingga saat ini, karena dapat belajar secara langsung di sekolah bertemu dengan guru dan teman-teman lainnya.
Situasi siswa yang mengikuti pelajaran tatap muka di Sekolah Negeri 1 Kayuagung, terlihat murid kelas 3 sedang mengikuti pelajaran, Rabu (8/9/2021) siang.
Gadis kecil bernama Jahra Anggraini Putri (8 tahun) murid yang duduk di bangku kelas 3B itu sedang fokus mengerjakan soal yang diberikan gurunya.
Terlihat dirinya dengan mahir menjawab satu persatu soal esai dengan menuliskan di buku miliknya.
"Sebelumnya belajar di rumah. Baru hari ini belajar di sekolah, ya seneng sekali," ucapnya sembari mengerjakan soal tentang merawat tanaman.
Rasa senang bisa mengikuti pembelajaran tatap muka juga dirasakan Maulana Alfathir (10 tahun) siswa kelas 4B.
"Saya senang sekali sekolah tatap muka ini karena bisa bertemu kawan-kawan dan ibu guru lagi, di sini ibu guru menerangkan pelajaran secara langsung," jelasnya dengan wajah ceria.
Maulana berharap pembelajaran secara langsung akan tetap berlanjut.
"Semoga penyakit Covid-19 segera berlalu dan kami bisa terus mengikuti pelajaran di sekolah," ujar anak yang memakai masker motif dinosaurus.
Di lokasi yang sama, Ida Mahyaroh Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kayuagung menjelaskan sejak dimulainya kegiatan PTM terbatas di sekolahnya, ia mengaku tidak menemui kesulitan.
"Aman-aman saja, berjalan lancar tidak ada halangan apapun," ucapnya.
Selain itu, secara pribadi Ida juga merasa senang dan menyambut baik kegiatan PTM terbatas ini.
"Untuk menunjang PTM supaya berjalan dengan lancar, hal yang perlu kami perhatikan yaitu harus melengkapi semua peralatan pendukung prokes,
"Selain itu, di kelas juga sudah kami atur jarak antar siswa yaitu sepanjang 1.5 meter," terangnya.
Disinggung mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolahnya, Ida menjelaskan membagi murid sesuai jadwal pershift.
"Mengingat jumlah murid kami sebanyak 471 siswa dengan lokal kelas yang terbatas, maka mengatut jadwalnya yaitu dalam satu hari kita bagi menjadi 3 shift waktu," jelasnya.
Ida juga berharap, agar PTM ini tetap berlanjut dan bila perlu semua murid sudah bisa masuk tanpa harus dikurangi sebanyak 50%.
Sementara itu, Kasi Kurikulum Dinas pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Drs. Marlian menyatakan 90 persen tenaga pendidik sudah divaksin dan 10 persen belum divaksin karena alasan sakit dan lainnya.
Setiap sekolah sejak jauh hari, telah dihimbau menyiapkan sarana dan prasarana seperti menyediakan tempat cuci tangan, jarak tempat duduk, handsanitaizer dan penyiapan masker.
"Sudah 3 hari diberlakukan pembelajaran tatap muka dan hingga hari ini tidak ada kendala yang disampaikan baik dari wali murid maupun pihak sekolah dan Alhamdulillah berjalan dengan baik," terang Marlian.
"Prosedurnya siswa SD berada di sekolah tidak lebih dari 2,5 jam dan siswa SMP hanya 3,5 jam berada di sekolah," imbuhnya.
Sekolah pun harus memperhatikan kesehatan siswa dan terus berkoordinasi dengan orangtuanya.
"Bila ada pihak keluarga yang terkonfirmasi positif maka murid yang bersangkutan boleh mengikuti pelajaran dirumah. Itu juga berlaku bagi siswa yang mengalami sakit ataupun demam," tuturnya.
Diharapkan kepada siswa dalam pembelajaran tatap muka ini harus menjaga protokol kesehatan, kebersihan, dan menjaga pola makan dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
"Insya Allah dengan protokol kesehatan secara ketat, tidak akan ada klaster-klaster baru di lingkungan sekolah," pungkasnya.