Berita Ogan Ilir

Penembakan di Pasar Meranjat Ogan Ilir, Dedi Sempat Tatap Wajah Pelaku, Trauma Keluar Rumah

Korban penembakan pria misterius di Pasar Beti, Desa Meranjat, Indralaya Selatan, Ogan Ilir sempat menatap pelaku hingga sekarang masih trauma.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Korban Dedi Kurniawan korban penembakan di Pasar Meranjat Ogan Ilir saat ditemui di kediamannya di Desa Sakatiga Seberang, Kecamatan Indralaya, Senin (6/9/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Korban penembakan pria misterius di Pasar Beti, Desa Meranjat, Kecamatan Indralaya Selatan, Ogan Ilir, kini telah diperbolehkan pulang setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil di RSUP Muhammad Hoesin Palembang.

Korban bernama Dedi Kurniawan kini sedang menjalani pemulihan dan belum dapat beraktivitas seperti biasa.

Saat ditemui di kediamannya di Desa Sakatiga Seberang, Kecamatan Indralaya, Dedi yang sedang terbaring di atas tempat tidur, menceritakan kronologi penembakan terhadap dirinya.

"Waktu itu tiba di pasar, saya sudah ditunggu si pelaku karena rupanya dia mengikuti dari belakang," ungkap Dedi kepada TribunSumsel.com, Senin (6/9/2021).

Dedi menceritakan, pelaku lalu menghampirinya dan langsung menembak dari jarak dekat.

"Jaraknya dekat sekali. Pelaku bilang 'kau kutembak'. Meletus suara tembakan itu terdengar keras dan kena punggung kiri saya hampir tembus kulit perut," ujar Dedi.

Dedi yang sadar ditembak mengaku hanya diam, laku menoleh ke belakang.

Saat itu juga, pelaku sambil mengacungkan senjata api lalu kabur bersama seorang rekannya yang menunggu di atas sepeda motor.

"Saya sempat lihat ke wajah pelaku itu. Badannya kurus, tinggi, pakai masker dan topi, tapi saya tidak kenal. Dia (pelaku) dan temannya kabur ke arah Muara Meranjat," terang Dedi.

Baca juga: Unik Air Pemandian Putri Ayek Brubok di Empat Lawang, Tidak Pernah Kering Walau Kemarau Panjang

Dalam kondisi tertembak, Dedi mengaku sadar dan sempat mendorong motor ke tepi jalan.

"Waktu itu saya sadar, tapi tidak lihat darah keluar atau tidak. Lagipula saya juga tidak mau lihat," ucap Dedi.

Oleh beberapa rekannya sesama pedagang, Dedi dibawa ke RSUD Ogan Ilir.

Setelah itu, dia dibawa ke RS Palembang BARI dan selanjutnya dirawat di RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

"Saya sudah operasi pengangkatan peluru dan dirawat selama hampir dua minggu, terus pulang pada Jumat (3/9/2021) malam," terang Dedi.

Selain belum dapat beranjak dari rumah karena sedang dalam masa pemulihan, pria 30 tahun ini mengaku trauma dan memutuskan belum berjualan ayam di pasar seperti biasa

"Saya trauma, takut kalau ditembak lagi. Saya sudah bilang ke teman di pasar, belum mau jualan dulu," tukas Dedi.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved