Berita Regional
Kisah Bocah 9 Tahun Tuntun Ayah yang Tunanetra untuk Mengamen, Ditinggal Ibu Sejak Usia 4 Tahun
Bocah 9 tahun bernama Melya Damayanti ikut ngamen ayahnya yang tunanetra. Ia ditinggal sang ibu sejak usia 4 tahun
Semuanya dilakukan dengan jalan kaki.
"Palingan cuma bilang, ayah capek, atau ayah minta jajan," kisahnya.
Bahkan tak hanya sebagai penunjuk jalan, Melya juga menjadi jubir bagi ayahnya di setiap transaksi pembelian.
"Terkadang kalau anak saya jajan suka dikasih gratis, padahal sudah suruh untuk bayar," terangnya.
"Tapi karena sudah dekat dengan para pedagang atau mungkin karena kasihan, mau ambil jajan suka dikasih gratis," imbuhnya.
Melya yang sudah ditinggal ibunya di saat berumur 4 tahun tersebut bercita-cita untuk menjadi seorang dokter.
"Ibunya pergi dengan laki-laki lain saat dia berumur 4 tahun," ungkapnya.
"Kini hanya saya dan neneknya yang saling bahu membantu masa depan Melya, semoga cita-citanya terwujud," harapnya.
Tak Mau Membebani Orang
Hidup seorang pengamen tunanetra asal Kota Solo sungguh menyentuh hati.
Meski tak bisa melihat, Sony tak mau membebani orang lain dengan keterbatasannya.
Terbukti dirinya lebih memilih menunjukkan skill bermusiknya di hadapan khalayak warga.
Dirinya mampu bermain alat musik seperti gitar, ukulele, hingga harmonika.
Uniknya, Sony belajar secara otodidak tanpa ada satu guru khusus yang mengajarinya, karena ingkungan dan keadaan yang membentuknya.
"Ya otodidak," kata dia kepada TribunSolo.com.