Berita Regional

Kisah Bocah 9 Tahun Tuntun Ayah yang Tunanetra untuk Mengamen, Ditinggal Ibu Sejak Usia 4 Tahun

Bocah 9 tahun bernama Melya Damayanti ikut ngamen ayahnya yang tunanetra. Ia ditinggal sang ibu sejak usia 4 tahun

Editor: Weni Wahyuny
TribunSolo.com/Muhammad Irfan
Sony Wardana (41) bersama putri semata wayangnya, Melya Damayanti (9) yang tinggal di sebuah kontrakan di Kampung Banyuagung RT 05 RW 04, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (11/8/2021). 

Semuanya dilakukan dengan jalan kaki.

"Palingan cuma bilang, ayah capek, atau ayah minta jajan," kisahnya.

Bahkan tak hanya sebagai penunjuk jalan, Melya juga menjadi jubir bagi ayahnya di setiap transaksi pembelian.

"Terkadang kalau anak saya jajan suka dikasih gratis, padahal sudah suruh untuk bayar," terangnya.

"Tapi karena sudah dekat dengan para pedagang atau mungkin karena kasihan, mau ambil jajan suka dikasih gratis," imbuhnya.

Melya yang sudah ditinggal ibunya di saat berumur 4 tahun tersebut bercita-cita untuk menjadi seorang dokter.

"Ibunya pergi dengan laki-laki lain saat dia berumur 4 tahun," ungkapnya.

"Kini hanya saya dan neneknya yang saling bahu membantu masa depan Melya, semoga cita-citanya terwujud," harapnya.

Tak Mau Membebani Orang

Hidup seorang pengamen tunanetra asal Kota Solo sungguh menyentuh hati.

Meski tak bisa melihat, Sony tak mau membebani orang lain dengan keterbatasannya.

Terbukti dirinya lebih memilih menunjukkan skill bermusiknya di hadapan khalayak warga.

Dirinya mampu bermain alat musik seperti gitar, ukulele, hingga harmonika.

Uniknya, Sony belajar secara otodidak tanpa ada satu guru khusus yang mengajarinya, karena ingkungan dan keadaan yang membentuknya.

"Ya otodidak," kata dia kepada TribunSolo.com.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved