Berita Ogan Ilir

Gubernur Sumsel Tanggapi Pemakaman Jenazah Covid-19 Ditolak Warga di Ogan Ilir

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menanggapi penolakan warga di Kabupaten Ogan Ilir atas pemakaman pasien diduga covid-19.

Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menanggapi penolakan pemakaman jenazah pasien diduga covid-19 di Ogan Ilir 

Lika-liku pemakaman jenazah belum berakhir dan malam menunjukkan pukul 23.45, kata Umar. 

Datanglah Kepala Desa Tanjung Baru yang wilayahnya berbatasan dengan TPU Permata Baru. 

Menurut Umar, Kepala Desa Tanjung Baru takut warganya panik ada pasien Covid-19. 

"Pak Kades Tanjung Baru bilang, kalau beliau secara pribadi prinsipnya tidak masalah jenazah ayah dimakamkan di sana. Tapi asalkan yang meninggal itu merupakan warga desa setempat," ujar Umar. 

Persoalan mulai terselesaikan saat Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy tiba di Desa Tanjung Baru sekitar pukul 00.00.

Menurut Umar, Yusantiyo menjelaskan bahwa berdasarkan surat edaran pemerintah, jenazah pasien Covid-19 berhak dimakamkan di TPU tempat domisili. 

"Karena pedoman surat edaran itu, akhirnya rombongan jenazah kembali ke TPU Timbangan," kata Umar. 

Di TPU Timbangan, Yusantiyo kembali menjelaskan mengenai surat edaran pemerintah tersebut kepada pejabat pemerintahan yakni Lurah dan RT di Timbangan. 

"Akhirnya disepakati jenazah ayah dimakamkan di TPU Timbangan. Lubang kubur mulai digali pukul 00.30 dan prosesi pemakamannya selesai sekitar pukul 03.00," jelas Umar. 

Meski pemakaman jenazah ayah telah dilakukan secara layak dan dengan protokol kesehatan serta berjalan lancar, Umar mengungkapkan, lika-liku prosesi pemakaman seharusnya tak perlu terjadi. 

Berkaca pada lambannya proses pemakaman ini, Umar ingin masyarakat dan juga unsur pemerintahan paham mengenai surat edaran yang dijelaskan Kapolres Ogan Ilir. 

"Kalau orang paham, pemakaman di TPU Timbangan seharusnya sudah bisa dilakukan pada siang hari," ucap Umar. 

Sebagai putra sulung, Umar kini sedang berusaha memotivasi ibu dan adik-adiknya yang sedang menjalani isolasi mandiri di kediaman mereka di Timbangan. 

"Ibu dan dua adik saya sebenarnya belum tentu positif Covid-19. Namun kami ingin jaga-jaga dan menyemangati keluarga agar tabah supaya imunitasnya bagus dan kembali bugar seperti sedia kala. Kalau sedih sudah pasti, tapi kami berusaha tabah dan mendoakan ayah husnul khatimah. Amin," ucap Umar. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved