Berita Pertanian

Petani di OKI Mulai Tertarik Terapkan Sistem Pertanian Organik

Melalui pertanian organik yang dilakukannya di lahan 2 hektare miliknya sejak setahun terakhir, Sugeng mengaku dapat menekan penggunaan pupuk kimia. I

ist
Data karhutla KLHK menyebutkan sebanyak 35.231 hektare terbakar pada Januari-Mei 2020, sementara pada periode yang sama terjadi penurunan 9,13 persen yang mana terindenfikasi sebanyak 54 persen terjadi di gambut. 

BMKG memperkirakan Sumsel dan Jambi akan mengalami puncak kemarau pada Agustus-Oktober 2021, dan Juli mulai ditandai dengan semakin bertambahnya kondisi hari tanpa hujan.

Sedangkan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian mengatakan faktor manusia hingga kini menjadi penyebab utama terjadinya karhutla.

"Setiap tahun selalu terjadi kebakaran di lahan yang berada di sisi kanan dan kiri Jalan Tol Palembang -Indralaya, ini menunjukkan bahwa upaya membangkitkan kesadaran masyarakat menjadi sangat penting dengan beragam program pemberdayaan," katanya.

Sementara itu Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Palembang Edwin Martin mengatakan, hingga kini kejadian karhutla masih berulang terjadi walau trennya semakin menurun sejak 2015 lantaran Indonesia sedang memasuki fase transisi sosial-ekologis.

Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui titik awal api itu terjadi di semak rendah, tapi juga terkadang di semak tinggi, dipicu oleh aktivitas manusia seperti mencari kayu dan mencari ikan.

Kemudian, karhutla juga dominan terjadi di daerah yang muka airnya rendah dibandingkan yang muka airnya tinggi.

"Perlu ada sentuhan ke penduduk di kawasan gambut, itulah solusi permanen yang paling tepat. Karena berdasarkan penelitian kami, karhutla juga selain dipengaruhi kelengahan dan keteledoran, juga ada faktor konflik antara perusahaan dan masyarakat," katanya

Sementara itu, acara Obrolan Pelepas Lelah sejak Season 1 menjadi wadah informasi publik untuk isu-isu terkait lingkungan dengan menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya. Ke depan penyenggara akan mengusung tema-tema yang relevan dengan kondisi lingkungan saat ini.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved