Berita Muratara
Warga Muratara Keluhkan Listrik Padam Setiap Magrib, PLN: Kabel Jaringan Terganggu Pohon
Warga di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengeluh listrik padam setiap menjelang malam terutama pada waktu magrib.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Warga di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengeluh listrik padam setiap menjelang malam terutama pada waktu magrib.
Listrik padam itu terjadi di Kecamatan Rawas Ilir, Karang Dapo, Nibung, Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas.
Untuk dua kecamatan lainnya yakni Rupit dan Karang Jaya tetap aman, walaupun masih ada terjadi pemadaman meski hanya sesaat.
"Sudah seminggu ini listrik padam terus setiap magrib. Kadang pas mau berdiri salat padam. Pas mau makan padam," keluh Putra, warga Rawas Ilir, Selasa (8/6/2021).
Bupati Muratara, Devi Suhartoni menjelaskan terjadinya listrik padam setiap magrib karena saat itulah puncak beban pemakaian listrik.
Baca juga: Jalan Desa yang Dibangun dari Dana Bantuan Gubernur Sumsel Rusak, PUPR Muratara Buka Suara
Sedangkan suplai listrik di Kabupaten Muratara tidak stabil karena daerah ini belum memiliki Gardu Induk sendiri.
Kabupaten Muratara masih bergantung pada suplai listrik dari Gardu Induk Kota Lubuklinggau.
"Beban puncak listrik jam 05.40 WIB sore sampai 08.30 WIB malam. Kalau puncaknya ada gangguan pada kabel jaringan maka akan padam," kata Devi.
Dia mengimbau warga pemilik tanam tumbuh di sepanjang jaringan PLN agar merelakan tanaman mereka untuk ditebang.
Terkait Gardu Induk, Devi menegaskan akan terus berusaha dan berkoordinasi dengan PLN agar Gardu Induk segera selesai dibangun.
"Gardu Induk kita tertunda lagi karena ada reposisi dan refocusing anggaran di PLN akibat Covid-19. Saya terus berusaha koordinasi dengan PLN," katanya.
Baca juga: Gedung Baru Polres Muratara di Karang Anyar Resmi Ditempati, Jalinsum Muratara Diharapkan Makin Aman
Manager PLN ULP Lubuklinggau yang juga membawahi wilayah Muratara, Dairobi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan PLN di Muratara.
"Mohon maaf atas ketidaknyamannya. Ini menjadi prioritas kami untuk perbaikan kedepan," katanya.
Dairobi menyatakan, setiap terjadi listrik padam petugasnya langsung melakukan penelusuran jaringan mana yang mengalami gangguan.
PLN, kata dia, tetap berupaya maksimal untuk kenyamanan dan kehandalan listrik di Kabupaten Muratara.
Dairobi juga berharap masyarakat yang memiliki tanam tumbuh di sepanjang jaringan PLN agar merelakan dan melaporkan untuk ditebang.
"Karena jika ada tanam tumbuh yang menyentuh jaringan PLN, maka akan berakibat padamnya listrik," katanya.