Kecelakaan di Jalintim Muba
Bus Sambodo Naas Ugal-ugalan dan Ngebut Picu 4 Tewas, Ada Analisa Lain dari Dirlantas
Ditlantas Polda Sumsel melakukan Olah TKP Kecelaan Maut bus Sambodo di di tikungan Harmoko di Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Muba.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Analisa sementara yang dilakukan Ditlantas Polda Sumsel terhadap kecelakaan
bus Sambodo jenis R6 Mercedes Benz Nopol B 7314 NGA, karena ada beberapa faktor.
Hal tersebut, diungkapkan Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol CF Hotman Sirait yang langsung ikut melakukan olah tempat kejadian perkara.
Selain faktor sopir yang mengendarai bus secara ugal-ugalan dan memacu bus berkecepatan tinggi, diduga juga sopir bus tidak mengenal jalan.
Sehingga, memacu bus berkecepatan tinggi.
"Hasil olah TKP, kami juga merekomendasikan kepada Stakeholder terkait untuk meninggikan kemiringan bahu jalan ditikungan TKP, pemasangan speed trap sebelum tikungan TKP," jelas Hotman, Jumat (28/5/2021).
Selain itu, di lokasi kejadian perlu juga dilakukan pemasangan lampu penerangan agar kondisi jalan dan adanya tikungan dapat terlihat.
Baca juga: Kesaksian Penumpang, Kronologi Kecelakaan Bus PO Sambodo di Jalintim Muba Tadi Pagi, 4 Tewas
Tak hanya itu saja, di lokasi kejadian juga perlu dilakukan pemasangan rambu petunjuk sebelum tikungan.
Hal ini, sebagai petunjuk kepada pengendara agar melihat rambu yang dipasang.
Dengan dipasangnya rambu petunjuk, pengendara juga dapat mengetahui dan mengurangi kecepatan sebelum sampai di tikungan.
"Ini perlu perhatian dari stake holder terkait. Sehingga, analisa yang kami lakukan di TKP bisa terealisasi. Tujuannya, untuk meminimalisir terjadinya lakalantas di TKP tersebut," pungkasnya.
4 Penumpang Meninggal
Peristiwa kecelakaan lalu lintas tunggal di Jalan Lintas Timur (Jalintim) tepatnya di tikungan Harmoko di Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Kamis (27/5/21) diduga karena sopir yang membawa kendaraan secara ugal-ugalan.
Adapun 4 korban yang meninggal dunia dunia di lokasi kejadianyakni Doya Aprilia (28) warga Batu Sangkar Payakumbuh Sumatera Barat, korban AZH (9) warga Koto Solok Sumatera Barat, NF (7) warga Kota Tanggerang jawa barat, HHS (11) warga Kecamatan Harau Sumatera Barat.
Menurut pengakuan salah satu penumpang yang selamat, Herman mengatakan, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 05.00 WIB tersebut memang murni pembawaan sopir yang membawa bus ngebut di tikungan.
"Bus PO Sambodo yang kami tumpangi sempat berhenti di Rumah Makan Simpang Raya sekitar pukul 03.30 WIB.