Kecelakaan di Jalintim Muba

Polisi Kejar Sopir Bus PO Sambodo, Sopir Ketiga Langsung Kabur, Ini Ciri-cirinya

Pengemudi melarikan diri, saat ini sedang dicari oleh personel Unit Laka dan personil Polsek Bayung Lencir

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/AHMAD FAJERI
Kasat Lantas Polres Muba AKP Betty Purwanty ketika melakukan olah TKP kecelakaan Bus PO Sambodo, pasca kecelakaan yang dialami bus tersebut di Tikungan Harmoko, Kamis (27/5/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Pasca kecelakaan yang dialami Bus AKAP PO Sambodo jenis Mercedes Benz tujuan Padang-Jakarta, kepolisian langsung melakukan pengejaran terhadap sopir yang berinisial AN.

Usai kejadian sang sopir melarikan diri dan hingga kini masih dalam pengejaran petugas.

"Pengemudi melarikan diri, saat ini sedang dicari oleh personel Unit Laka dan personil Polsek Bayung Lencir," kata Kasat Lantas AKP Betty Purwanty SIK, Kamis (26/5/21)

Pada kesempatan tersebut pihaknya mengimbau untuk sopir Bus AKAP menyerahkan diri kepada petugas.

"Kita imbau sopir agar menyerahkan diri guna menjalani pemeriksaan terkait kecelakaan tersebut,"tegasnya.

Menurut keterangan beberapa penumpang sopir berpostur badan kurus dan merupakan sopir ketiga.

"Sopir ini merupakan sopir ketiga dan ciri-cirinya sudah dikantongi," ujarnya.

Terkait sering terjadinya kecelakaan di Tikungan Harmoko, mereka mengimbau pengendara yang melintas untuk senantiasia berhati-hati.

"Karena kondisi jalan median jalan rata dengan tanah dan juga tikungan makanya sering terjadinya kecelakaan. Kita mengimbau pengendara hendaknya selalu berhati-hati ketika melintas jalan tersebut," jelasnya.

Nama-nama Korban

Raut duka mendalam terlihat jelas di wajah Herman Surya. Kecelakaan Bus PO Sambodo yang ia tumpangi bersama anaknya, membuat ia harus rela kehilangan putrinya yang masih berusia 7 tahun.

Adapun 4 korban yang meninggal dunia dunia di lokasi kejadian. yakni Doya Aprilia (28) warga Batu Sangkar Payakumbuh Sumatera Barat, korban AZH (9) warga Koto Solok Sumatera Barat, NF (7) warga Kota Tanggerang jawa barat, HHS (11) warga Kecamatan Harau Sumatera Barat.

Niat ingin menjemput sang nenek pun tak terlaksana, Sang Pencipta rupanya lebih dahulu menjemput anaknya melalui peristiwa tragis tersebut.

"Pada saat kejadian, saya duduk di kursi tengah dan anak saya sebelah kiri. Namun saking cepatnya kecelakaan itu berlangsung, saya tidak sempat lagi menyambut tangan anak saya," ujarnya.

Padahal, seharusnya pada saat kejadian ia sudah spontan meraih anaknya. Namun saking cepatnya mobil sudah bolak-balik terguncang, Herman pun harus merelakan kehilangan putrinya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved