Kisah Tragis Ariel Sharon Mantan Perdana Menteri Israel : Jagal Zionis 8 Tahun Koma, Organ Rusak
Kisahnya pernah terbaring koma selama 8 tahun dan tersiksa dalam sekarat sempat jadi sorotan.Kini sosok Ariel Sharon seolah kembali teringiang di me
Ia bergabung dengan kelompok mafia Haganah dan beberapa tahun kemudian masuk satuan Infantri Israel, Brigade Alexandroni.
Sebagai militer yang gemar melakukan serangan brutal, Ariel yang kemudian menjabat komandan terus melancarkan teror terhadap rakyat Palestina.
Dalam berbagai pertempuran yang dialami, Ariel sempat terluka dan hampir saja tewas.
Karier militernya terus menanjak. Pada 1949 ia dipercaya memimpin unit intai tempur Brigade Golani.
Tak hanya berkarier di militer, tahun 1950 Ariel masuk Universitas Ibrani Yerusalem dan mengambil studi Sejarah dan Kultur Timur Tengah.
Karena konflik Israel-Palestina makin memanas setahun kemudian, Ariel aktif kembali di militer Israel dengan pangkat mayor dan memimpin unit khusus Unit 101.
Unit pasukan khusus yang bertugas menyergap gerilyawan Palestina ini dikenal kejam. Pada 1953 mereka pernah membantai 69 penduduk Palestina.
Akibat peristiwa pembantaian itu, Ariel mendapat julukan baru, Penjagal dari Beirut.
Perang demi perang terus dijalani Ariel mulai dari perang di Terusan Suez (1956), Perang Enam Hari (1967), dan Perang Yom Kippur (1973).
Perang yang membuat nama Ariel Sharon naik turun itu rupanya membuat nasibnya tetap beruntung mengingat pangkat mayor jenderal berhasil disandangnya.
Foto Ariel yang bagian kepalanya terbalut perban saat bertempur di Terusan Suez bahkan menjadi simbol kekuatan militer Israel.
Usai perang Ariel terpilih sebagai anggota Knesset, semacam kabinetnya Israel.
Akan tetapi pada 1974, Ariel mundur dari Knesset sekaligus pensiun dari dunia militer.
Ariel lalu bergabung dengan partai politik yang selanjutnya menjadi kendaraannya meraih kekuasaan, yaitu di Partai Likud.
Selain aktif di partai, Ariel juga dipercaya sebagai Penasihat Keamanan Perdana Menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin.