Kisah Tragis Ariel Sharon Mantan Perdana Menteri Israel : Jagal Zionis 8 Tahun Koma, Organ Rusak

Kisahnya pernah terbaring koma selama 8 tahun dan tersiksa dalam sekarat sempat jadi sorotan.Kini sosok Ariel Sharon seolah kembali teringiang di me

Editor: Moch Krisna
KOLASE TRIBUN TIMUR
Ariel Sharon Eks Perdana Menteri Israel yang Akhir Hidupnya Tragis Koma. 

"Dalam beberapa hari terakhir, kami melihat penurunan bertahap dari fungsi organ vital Ariel Sharon, (organ) yang penting untuk kelangsungan hidupnya," kata Direktur Rumah Sakit Tel Hashomer, Zeev Rotstein, melalui radio pemerintah, Kamis. "Kondisinya kritis, hidupnya dalam bahaya.."

Rotstein mengatakan para dokter dan keluarga telah memperkirakan yang terburuk akan terjadi. Kondisi Sharon (85) memburuk sejak Rabu (1/1/2014), setelah jatuh koma akibat serangan stroke hebat pada 4 Januari 2006. Kondisinya memburuk sesudah dia menjalani operasi karena gangguan ginjal serius.

Situs berita Ynet mengutip sumber-sumber medis setempat mengatakan Sharon kembali berada di unit perawatan intensif sebulan lalu.

Dalam beberapa hari terakhir kondisi Sharon disebut stabil tetapi mengalami kerusakan signifikan.

Pemimpin kubu sayap kanan nasionalis Israel ini pada Januari 2013 memperlihatkan kemajuan aktivitas otak berdasarkan pemindaian MRI.

Reaksi positif dia perlihatkan ketika melihat foto keluarga dan mendengar suara anaknya.

Sharon menjabat sebagai Perdana Menteri Israel pada 2001. Setelah mencapai puncak karir politik bersama Partai Likud, pada 2005 Sharon keluar dari partai itu dan membentuk partai baru, Kadima.

Langkahnya ini merupakan reaksi kefrustasiannya menyikapi kubu garis keras Israel yang menentang penarikan mundur pasukan Israel dari Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Karir Sharon penuh dengan kontroversi. Lahir pada 27 Februari 1928 dari orangtua keturunan Belarus, dia menyebut diri dalam biografinya sebagai "Prajurit".

Tangguh dan berani, Sharon membuktikan diri sebagai tentara cerdas yang mewarnai seluruh sejarah negara Israel.

Meski menjadi perwira tinggi dalam perang enam hari pada 1967 yang menjadi awal pendudukan Israel atas wilayah Palestina, Sharon juga yang kemudian mendorong penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza yang mereka dududki sejak perang enam hari itu.

Sharon mendapat julukan "Buldoser" karena gaya dan fisiknya.

Dia pun diingat orang-orang Timur Tengah dengan julukan "Jagal dari Beirut", terkait pembantaian pengungsi Palestina di kamp Sabra dan Shatila di Beirut, Lebanon, pada September 1982.

Perang dan Perang

Melansir Intisari Online, pada usia 14 tahun, Ariel yang menerjemahkan dukungannya terhadap Zionisme dengan cara menyerang rakyat Palestina itu mulai masuk organisasi bersenjata.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved