Berita Ogan Ilir

Memasuki Musim Kemarau, Polisi Mulai Antisipasi Sejak Dini Karhutla di Ogan Ilir

Jelang musim kemarau pertengahan tahun ini, kami gencar sosialisasikan bahaya karhutla kepada masyarakat. Ini upaya pencegahan sedini mungkin.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Rantau Alai, Bripka Andi Herlambang menyampaikan Maklumat Kapolda Sumatera Selatan mengenai larangan membuka lahan dengan cara membakar. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Memasuki musim kemarau yang terjadi setiap pertengahan tahun, Polres Ogan Ilir mulai gencar melakukan langkah antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Salah satu langkah yang ditempuh yakni mendatangi rumah warga dan menyampaikan imbauan larangan membuka lahan dengan cara membakar.

"Kami kerahkan anggota di lapangan, Bhabinkamtibmas menyambangi warga door to door. Dilarang membuka lahan dengan cara membakar," kata Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy melalui rilis yang ditey TribunSumsel.com, Senin (17/5/2021).

Langkah persuasif ini ditempuh, di samping upaya lain diantaranya berkoordinasi dengan TNI, BPBD dan Instansi terkait lainnya.

"Jelang musim kemarau pertengahan tahun ini, kami gencar sosialisasikan bahaya karhutla kepada masyarakat. Ini upaya pencegahan sedini mungkin," jelas Yusantiyo.

Seperti yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Rantau Alai, Polres Ogan Ilir.

Hari ini petugas menyambangi warga Desa Lubuk Rukam, Kecamatan Kandis yang juga masuk wilayah hukum Polsek Rantau Alai.

Petugas menyampaikan sosialisasi dengan memberikan selebaran mengenai Maklumat Kapolda Sumsel tentang karhutla.

"Kami memberikan imbauan kepada warga tentang larangan membuka lahan dengan cara membakar," kata Kapolsek Rantau Alai, Iptu Sondi Fraguna.

Di Kabupaten Ogan Ilir, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, daerah rawan karhutla tersebar di 55 desa di 8 kecamatan.

Dengan terbanyak di wilayah Kecamatan Indralaya Utara dan Pemulutan.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ogan Ilir, Ardha Munir mengatakan, Tim Satgas Penanggulangan Karhutla di dalamnya ada TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan unsur lainnya melakukan patroli darat dan mendirikan posko terpadu pemadaman karhutla di empat titik.

"Keempat titik posko di titik lokasi sentral wilayah karhutla tersebut yakni Posko Tanjung Raja, Posko Simpang KTM Rambutan, Posko Lubuk Keliat dan Posko Induk Indralaya," terang Munir dihubungi terpisah.

Menurut Munir, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan, puncak musim kemarau terjadi di bulan Agustus tahun ini.

"Musim kemarau yang akan terjadi di 2021 ini kemungkinan akan berlangsung lebih kering dibandingkan tahun 2020, tetapi tidak separah tahun 2019. Itu data BMKG," jelas Munir.

Sementara itu, hari tanpa hujan (HTH) diprediksi akan dimulai dari bulan Juni, Juli, Agustus, hingga awal September mendatang.

"Maka selama periode beberapa bulan tersebut, Tim Satgas Karhutla waspada dan siap melakukan upaya penanggulangan apabila terjadi karhutla," kata Munir.

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved