Marzuki Tersangka Kasus Antigen Bekas di Kualanamu Sebelumnya Sopir Angkutan Desa di Musirawas

Sebanyak lima orang ditetapkan tersangka. Semua tersangka itu adalah warga Sumatra Selatan (Sumsel)

Penulis: Sahri Romadhon | Editor: Wawan Perdana
Kompas.com/ Dewantoro
Sebanyak lima orang ditetapkan tersangka atas kasus antigen bekas (daur ulang). Semua tersangka itu adalah warga Sumatra Selatan (Sumsel). 

5. R (21), pekerjaan bagian Admin hasil Swab, karyawan tidak tetap Kimia
Farma Jalan RA KArtini Medan.

R merupakan warga Jalanjalan Merdeka Dusun Muara Kelingi, Desa muara Kelingi, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.

R berperan sebagai Admin hasil Swab test Antigen di Posko Pelayanan Pemeriksaan Covid19 Kimia Farma Bandara Kuala Namo.

Baca juga: Sosok Picandi Mosko Manager Kimia Farma, Dikenal Orang Kaya, Sedang Bangun Rumah Baru

Bekas Sopir Angdes

Tiga dari lima tersangka itu yakni Marzuki (30), Depi Jaya (20) dan Sepipa Rezi (19) adalah warga Desa Lubuk Besar, kecamatan Tiang Pumpung Kepungut, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel.

Tribunsumsel.com berhasil menemui Sekretaris Desa Lubuk Besar yakni Saparudin.

Saparudin bercerita mengenai sosok Marzuki alias M yang merupakan admin laboratorium Kimia Farma dan tidak lain adalah tetangganya.

Berdasarkan penuturan Saparudin, Marzuki adalah pendatang asal Lubuklinggau yang kemudian memperistri R, adik kandung dari Picandi Mosko (PM), Manager Kimia Farma domisili Lubuk Linggau yang juga merupakan tersangka pada kasus ini.

"Marzuki aslinya dari Lubuk Linggau, dia tinggal disini setelah menikah dengan Rini, dimana dia (Marzuki) merupakan adik ipar dari Can (Picandi Mosko), dia bekerja di Medan belum terlalu lama sebelumnya disini Marzuki bekerja sebagai sOpir Angdes (angkot desa)", tutur Saparudin.

Selain itu Saparudin juga bercerita mengenai Depi Jaya yang berperan sebagai pendaur ulang cotton buds bekas untuk kemudian seolah terlihat baru, menurutnya Depi merupakan sosok yang bisa dibilang baik.

"Depi dan Sepipa memang masih muda selain itu keduanya saat masih tinggal disini juga aktif sebagai remaja masjid", tambah Saparudin.

Saat tim tribunsumsel.com berkunjung ke Rumah Marzuki, tim tribunsumsel.com mencoba untuk mewawancarai R, tetapi yang bersangkutan kurang berkenan untuk diwawancara.

Sementara itu Taufik Hidayat tetangga dari Depi Jaya menuturkan selama ini dia mengetahui Depi tidak banyak tingkah dan bahkan penurut, dirinya juga tidak menyangka jika Depi bisa terlibat.

"Depi orangnya tidak banyak tingkah, setelah tamat SMA dia sempat satu tahun menganggur, kemudian merantau ke Medan, saya tidak menyangka jika Depi bisa terlibat", Tutur Taufik.

Raup Keuntungan Rp1,8 Miliar

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved