Berita Palembang

Hardiknas 2021, Prof Sirozi : Pendidikan Kita Over Spesialisasi, Akhirnya Melahirkan Manusia Kotak

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap 2 Mei. Melihat Perkembangan pendidikan di mata Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA., Ph.D.

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA
Pengamat Pendidikan Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA., Ph.D 

"Kondisi saat ini seperti suatu berkah ditengah musibah. Meskinya kita menyadari bahwa orang tua, guru juga bagi anak-anaknya. Justru guru yang pertama dan utama itu orang tua, bagi anak-anaknya. Nggak bisa sekedar daftarkan anak di sekolah dan memfasilitasi mereka, nggak cukup," katanya.

Baca juga: RESMI, Nadiem Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bahlil Menteri Investasi

Lalu ditengah masyarakat, pendidikan informal masih kurang. Sekarang anak-anak hampir tidak punya ruang pendidikan informal.

Ketika pulang sekolah anak-anak kemana? ngumpulnya di mal.

Sebenarnya pendidikan non formal bisa di masjid, dan lain-lain. 

Sekarang itu dipahami, seolah-olah pendidikan non formal itu adalah kursus-kursus, bimbingan belajar. Padahal sebenarnya bukan itu maksudnya, maksudnya pendidikan non formal itu di tengah masyarakat. Misal di komplek, ada tempat belajar. 

"Nah kita, jangankan belajar sesuatu yang baru, lingkungan kita ini perpustakaan tidak ada. Harusnya perpustakaan itu tidak hanya di sekolah, di rumah harus ada perpustakaan juga. Jangan sampai di rumah kita nggak ada rak buku, supaya anak-anaknya punya referensi," tegasnya.

Kalau di negara maju, setiap daerah misal kalau di Indonesia sebutannya kelurahan. Maka di setiap kelurahan itu ada kewajiban untuk mencerdaskan warganya, caranya dengan membangun perpustakaan. Misalnya di Sabtu dan Minggu anak-anak nggak masuk sekolah, bisa membaca dan menulis di perpustakaan. Lalu ibu-ibu kalau abis masak, bisa baca-baca juga. 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved