Mestinya Banjir Rejeki Kini Malah Terancam Bangkrut, Larangan Mudik Bikin PO Bus Gigit Jari
Mestinya Banjir Rejeki Kini Malah Terancam Bangkrut, Larangan Mudik Bikin PO Bus Gigit Jari
"Pasti ada ya (kenaikan tarif), biasanya kan H-7 sampai H+7, masalahnya kan di hari itu ada larangan mudik. Jadi kami belum tahu apa nantinya dimajukan kenaikan harganya, atau seperti apa," paparnya.
Selama beroperasi, penumpang diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) seperti misalnya keterangan antigen, wajib masker dan kapasitas 50 persen.
Berkaca pada tahun lalu, operasional PO bus mati total dilarang beroperasi akibat kebijakan larangan mudik 2020.
Bus yang kedapatan membawa penumpang terkena penyekatan di beberapa titik, mereka diarahkan untuk berputar balik.
"Di Cikarang dan Karawang, biasanya perbatasan Cikopo juga ada. Di setiap perbatasan ada penjagaan (tahun lalu)," tuturnya.
Baca juga: Breaking News: Kakek 70 Tahun Ditemukan Tewas dalam Kamar Rumahnya di Rumah Susun
Baca juga: Diperpanjang, Larangan Mudik 2021 Mulai Berlaku 22 April-24 Mei 2021, Berikut Aturan & Ketentuannya
Baca juga: Mengintip Kekayaan dan Profil Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin yang Terseret Kasus Suap Penyidik KPK
Minta Kelonggaran
Pelaku Perusahaan Otobus (PO) Terminal Induk Bekasi meminta kelonggaran terkait, kebijakan larangan mudik Lebaran 2021.
Mulyadi Pengurus PO Prima Jasa Terminal Induk Bekasi mengatakan, momentum mudik lebaran merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu para pelaku jasa transportasi jarak jauh.
"Kami berharap kepada pemerintah agar ada kelonggaran bagi kami, karena memang selama ini kami memunggu momen hari raya Idulfitri," kata Mulyadi, Kamis (22/4/2021).
Pelaku jasa transportasi jarak jauh sehari-hari memang melayani penumpang walaupun, jumlahnya tidak seberapa.
Momentum mudik lebar merupakan fase di mana, pelaku usaha mendulang omzet besar untuk kelangsungan usaha.
"Di saat itu lah (momentum mudik lebaran) kami bisa mengais rezeki. Ada larangan operasi ini kami terpukul sekali," ucapnya.
Dia berharap, pelayanan penumpang di momentum mudik lebaran tetap bisa dilakukan tanpa ada penyekatan atau larangan yang sifatnya menutup operasional.
"Kami harap tetap bisa melayani pemumpang sambil melaksanakan protokol kesehatan dan pengurangan kapasitas penumpang," terangnya.
Belum Ada Lonjakan Penumpang