Megawati Soekarnoputri Sebut Potensi Gempa Terjadi di Jakarta, Karena Sangat Rapuh, Beri Peringatan
Megawati Soekarnoputri Sebut Potensi Gempa Terjadi di Jakarta, Karena Sangat Rapuh, Beri Peringatan
TRIBUNSUMSEL.COM - Sejumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia membuat sejumlah orang menyebut kekhawatiran bagi bangsa Indonesia.
Bukan hendak menakut-nakuti, bahkan Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri kembali meminta agar semua pihak memberi perhatian dan mulai bergerak mengenai kemungkinan terjadi gempa besar yang menimpa ibukota DKI Jakarta.
Menurut Megawati, sejauh ini penanganannya masih menyedihkan.
Padahal, Pemda seharusnya bisa bergerak cepat dan berkoordinasi berbasis data prediksi yang dibuat oleh Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Waktu saya presiden, saya sudah pikir bagaimana kalau terjadi gempa di Jakarta," kata Megawati.
Saat itu, Megawati mengingat dirinya meminta tolong kepada Mendagri saat itu, Hari Sabarno.
Yakni untuk menyiapkan batalion pemadam kebakaran (Damkar), yang lengkap beserta peralatannya.
"Sekarang Pak Tito (Mendagri, red), silahkan. Kenapa? karena pengalaman. Itu harus ada mobilnya. Saya tak terbayang ketika Gedung BI terbakar, kayak apa orang diturunkan (dari gedung, red). Ini soal bagaimana menangani bencana," kata Megawati.
"Terutama di Thamrin-Sudirman, banyak gedung tinggi. Omong lah ke pengusaha itu. Mereka jangan menunggu saja. Misalnya."
"Saya katakan, Jakarta ini sangat fragile (rapuh, red). Kenapa? Karena di Selat Sunda, ada Gunung Krakatau dan anaknya Rakata. Ring of fire itu atas bawah. Menurut cerita orang yang tahu, anaknya Rakata ini, kekuatannya lebih kuat dari ibunya (Krakatau, red)," urai Megawati.
Megawati mengingatkan betapa dahsyatnya ketika Krakatau meletus.
Di Lampung, saat itu bahkan kapal yang ada di laut sampai berada di daratan. Saat itu, Jakarta masih tergolong kampung. Kini Jakarta sudah menjadi kota besar dengan gedung dan penduduk yang padat.
"Jadi kesiapannya bagaimana? Saya pernah bilang ke Pak Jokowi, bagaimana menurunkan orang dari gedung tinggi, kalau Damkar tak siap?" kata Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu.
Baca juga: Baru Ambil Uang di ATM, Guru TPA Jadi Korban Keganasan Jambret di Kalidoni Palembang
Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia di India, Covid-19 Mengganas, Ambulans Berlalu-lalang, RS Kewalahan
Baca juga: Ceritakan Perangai Suaminya, Puspa Dewi: Anak Perempuan Lihat Saya Hendak Dibunuh
"Pernah tidak simulasi, dimana mobilnya harus berjalan, rombongan damkar itu jika sekiranya di tengah kota ini, di Sudirman-Thamrin," tambahnya.
"Kebayang tidak? Ini otoritas siapa? Geologi dan vulkanologi, tolong dong diomongkan, mana gunung api yang masih hidup? Saya sendiri selalu berdoa supaya jangan sampai terjadi. Tapi kalau Jakarta ini ada gempa, mau kemana larinya? Aksesnya kemana? Saya binggung ke siapa harus teriak ini. Apakah ke Pak Doni (Monardo, red) kah? apa ke pak gubernur kah?"