Cerita Mahasiswa Indonesia di India, Covid-19 Mengganas, Ambulans Berlalu-lalang, RS Kewalahan

Rumah sakit mulai kewalahan, tersiar kabar penjarahan tabung oksigen, dampak masyarakat abai terhadap protokol kesehatan

Editor: Wawan Perdana
Tribunsumsel.com/unsplash
Ilustrasi Covid-19/ India negara berpenduduk 1,3 miliar ini dalam kondisi terburuk karena dilanda serangan baru Covid-19. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDIA-India negara berpenduduk 1,3 miliar ini dalam kondisi terburuk karena dilanda serangan baru Covid-19.

Rumah sakit mulai kewalahan, tersiar kabar penjarahan tabung oksigen, dampak masyarakat abai terhadap protokol kesehatan.

Melansir data Worldometers Kamis (22/4/2021) pukul 06.00 WIB, India berada di posisi kedua negara dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di dunia.

Adapun total kasus Covid sebanyak 15.924.732, kasus sembuh 13.449.371 orang, dan meninggal dunia 184.672 orang.

Sejumlah mahasiswa Indonesia yang tinggal di India bercerita mengenai abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Mahasiswa Indonesia juga melihat Warga dari kasta atas yang "merasa hebat dan boleh melanggar protokol kesehatan" di tengah lonjakan kasus yang mencapai ratusan ribu sehari.

Mereka juga bercerita di tengah lonjakan kasus harian Covid-19 di negara itu, warga masih ada yang "tetap abai dalam menjalankan protokol kesehatan".

Pada Kamis (22/4/2021) kasus positif virus corona bertambah hampir 315.000, angka harian tertinggi di dunia.

Banyak rumah sakit kewalahan dan muncul laporan penjarahan tabung-tabung oksigen karena pasokan tabung ini menipis. Yang juga menipis adalah pasok obat-obatan penting.

Meroketnya kasus positif membuat warga khawatir, termasuk warga Indonesia yang berada di India.
Arif Sorayaman Hulu, mahasiswa Indonesia di Rajkot, Gujarat di India barat, mengatakan yang antara lain membuat dirinya khawatir adalah "abainya warga dalam menerapkan protokol kesehatan".

Padahal penerapan protokol ini sangat penting dalam menekan pandemi.

"Aktivitas warga berjalan normal, padahal pemerintah sedang menerapkan lockdown (karantina wilayah)," kata Arif.

Baca juga: 12 Warga India yang Baru Tiba di Indonesia Positif Covid-19, Langsung Lakukan Genom Sequencing

Ia juga melihat di pusat kota banyak warga yang tidak mengenakan masker. Suatu ketika Arif berada di rumah sakit di Rajkot yang menangani pasien-pasien Covid-19.

"Saya berdiri di depan rumah sakit itu dan saya melihat ambulans berlalu-lalang ... belum selesai satu pasien ditangani, sudah datang lagi pasien yang baru ... saya (juga) melihat ada pasien yang sangat parah, keluarganya menangis sejadi-jadinya, namun penanganannya saya lihat lamban, lamban sekali," tutur Arif.

"Diperparah oleh sistem sosial"

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved